MANADO,PROSULUT.com – Sosialisasi Wacana Ful Day School (FSD) bagi SD dan SMP se Kota Manado, terus bergulir. Sebagian besar kepala sekolah telah mengadakan rapat dengan orang tua murid untuk meminta tanggapan.
Ada sekolah yang belum mengadakan rapat dengan alasan akan mengumpulkan orangtua jika sudah ada keputusan dari Pemerintah Kota.
Pantauan PROSULUT.com, baik sekolah besar maupun kecil belum setuju, bahkan ada dengan tegas menolak wacana FDS yang digulirkan Pemerintah Kota Manado. Namun langkah ini sangat bijak karena tidak serta merta langsung menerapkan tetapi meminta masukan dari orang tua murid.
Salah satu sekolah yang sudah mengadakan rapat dengan orang tua murid adalah SDN 84 Manado. “Kami sudah minta tanggapan orang tua. Namun dari 30 peserta yang hadir, 100 persen tidak setuju FDS diterapkan,” kata Kepsek SDN 84 Manado Annike Tombiling. Kepada PROSULUT.Com Kamis 20/10 2022.

Alasan orang tua murid bermacam-macam. Mulai dari daya tahan fisik anak anak hingga kegiatan keagamaan di luar sekolah yang nantinya tidak bisa diikuti kalau jam belajar ditambah. “Bagi orang tua lain memang senang anak-anak mereka dijaga di lingkungan sekolah, tetapi mereka akhirnya sepakat menolak FDC,” tukasnya.
Bahkan ada orangtua yang sering minta bantuan anak-anak membantu karena sebagian besar adalah berprofesi nelayan.
Dikatakan, jumlah murid SDN 84 Manado memang hanya sedikit karena sekolah tersebut berada di tengah perkampungan yaitu Sindulang Lorong Lumba-Lumba. Lorong sebelahnya ada SDN 112 Manado.
Makanya untuk simulasi ANBK tahun 2022 ini SDN 84 bergabung dengan SDN 112 Manado. “Peralatan kami hanya tiga unit, tidak mungkin untuk melaksanakan ANBK secara mandiri,” ujarnya lagi.
Lingkungan sekolah cukup mendukung untuk proses kegiatan belajar mengajar. Suasaanya nyaman, sejuk dan aman bagi anak-anak. Jauh dari kebisingan sehingga anak-anak konsentrasi belajar.
“Orang tua juga senang biar terlambat jemput tetapi anak-anak aman di lingkungan sekolah,” tukasnya. (meldi sahensolar)