MANADO,PROSULUT.com – Kendati sudah empat tahun melaksanakan tugas sebagai kepala sekolah namun masih saja ada siswa di sekolahnya yang belum bisa membaca.
Herannya juga para siswa tersebut sudah duduk di bangku kelas V dan kelas VI, terlebih calon ujian dan calon ANBK. Untuk calon ANBK akan mengikuti gladi bersih akhir September sedangkan ujian diperkirakan bulan Juni 2023.
Sudahlah mereka yang masih duduk di bangku kelas satu, jelas mereka masih dalam penyesuaian. Tidak heran jika kelas dua dan empat pasti banyak yang belum bisa membaca.
Sekalipun di kelas V dan kelas VI hanya satu dua anak namun ini sangat memalukan kinerja seorang guru terlebih kepala sekolah, apalagi kepala sekolah tersebut adalah Ketua PGRI Kecamatan Malalayang.
Pemerintah Kota Manado harus bertindak tegas terlebih dinas yang bersangkutan. Masalahnya pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek sudah mengeluarkan dana untuk mencerdaskan anak bangsa namun tidak seperti apa yang diharapkan Kementerian.
Dana BOS terus bergulir, sertifikasi dan tunjangan lainnya namun kaljau masih ada anak sekolah yang sudah enam tahun atau lima tahun belajar namun belum bisa membaca tentu perlu dipertanyakan kinerja kepala sekolah maupun guru-guru tersebut.
Heranya juga kepala sekolah saat PROSULUT.com berkunjung di sekolah senin 12/9/2022, jam 09.00, kepala sekolah tidak berada di tempat dan menurut beberapa stafnya, beliau ada di dinas.
Pengawas Kecamatan Malalayang ketika dikonfirmasi menjelaskan, akan meninjau sekolah-sekolah tersebut.
Pemantauan PROSULUT.com di Kecamatan Malalayang ada beberapa sekolah yang anaknya sudah duduk di kelas ujian maupun calon ANBK masih ada yang belum bisa membaca.
Padahal menurut Wawali dr Richard Sualang, saat menutup kegiatan IKM yang dilaksanakan di BPMP Pineleng Minahasa pekan lalu mengatakan, menjadi guru bukan hanya profesi tetapi jalan hidup.
Ia lalu mengutip ungkapan Bung Karno bahwa ketika berada di Taman Siswa, beliau mengamati para pengajar. Manusia mengajarkan apa yang diketahui dan apa yang pernah dipelajari.
Bahkan ketika Jepang dibom oleh sekutu dan menyerah kalah, Kaisar Herohito memerintahkan untuk menghitung jumlah guru yang selamat. Sebab para guru yang diandalkan untuk membangun SDM Jepang dan kini terbukti menjadi negara maju. (Jet)