MANADO, PROSULUT.com– Kepala Dinas Pendidikan dan akebudayaan (Dikbud) Kota Manado Dr. Dessy Lumowa M.Pd melalui Kepala Bidang Pembinaan SD-SMP Triana Almas menjelaskan, jika ada sekolah yang hasil pemeriksaan menunjukan positif, sekolah tersebut harus belajar secara daring via WhatsApp.
Sesuai pemantawan wartawan, Selasa.(15/2/2022) di salah satu sekolah dasar yang berada di gunung Tabor, terdapat empat tenaga kesehatan dari Puskesmas Ranotana Manado yang dipimpin dr. Dolly Sengkey sedang melaksanakan swab antigen terhadap peserta didik.
Pemeriksaan tersebut dilaksanakan lebih kurang dua jam, selain peserta didik juga bersama dengan seluruh staf pengajar bahkan ada masyarakat sekitar.
Dalam pemeriksaan tersebut terdapat 58 siswa dan beberapa staf pengajar dan tiga masyarakat sekitar. Sedangkan hasil pemeriksaan terdapat tujuh siswa satu guru dan satu masyarakat sekitar menunjukan positif.
Menurut dokter Dolly, peserta tes swab antigen yang positif akan segera diminta mengikuti swab tes RT-PCR dua kali dalam dua hari berturut-turut. Jika hasil swab tes RT-PCR negatif, berarti penyakitnya bukan Covid-19. Namun jika hasil positif, maka peserta menjadi pasien Covid-19.
Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan (sampel). Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
Kepala sekolah tersebut saat dikonfirmasi mengatakan, sebetulnya besok ada pertemuan di sekolah namun dengan keadaan seperti ini maka sudah saya batalkan dan dialihkan ke sekolah yang lain.
Terkait hasil pemeriksaan tersebut, Kepala Bidang SD-SMP Kota Manado Triana Amas menjelaskan, pihaknya belum mendapat laporan dari sekolah tersebut, namun kalau toh sesuai hasil pemeriksaan dan ada yang menunjukan positif, jelas sekolah tersebut harus mengadakan pembelajaran secara daring.(jet)