MANADO,PROSULUT.Com – Asesemen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Kota Manado gelombang kedua berakhir. SDN 28 Manado sukses menggelar ANBK secara mandiri sehingga ada sekolah yang bergabung yaitu SD GMIM 16 Manado.
Pantauan Prosulut.Com, ANBK SDN 28 diikuti 29 siswa kelas 5, mereka dibagi dalam dua kelas, sehingga hanya dilakukan satu sesi. Sementara sesi kedua diisi oleh siswa kelas 5 SD GMIM 16 Manado dengan jumlah peserta 14 siswa.
Kabid Kebudayaan Dikbud Manado dan Pengawas SD Kecamatan Tuminting Ventje Lengkong memantau langsung kegiatan ANBK di SDN 28 Manado didalamnya ada SD GMIM 16 yang bergabung. Mereka ingin memastikan kalau ANBK berjalan lancar dan semua siswa bisa mengerjakan soal dengan baik dan tepat waktu.
Kepala Sekolah SDN 28 Manado, Eltji Rumewo mengatakan, pelaksanaan ANBK sudah dipersiapkan dengan baik, diawali dengan simulasi simulasi untuk mendekatkan anak didik pada perangkat computer.
ANBK untuk mengukur kemampuan/kualitas sebuah satuan pendidikan secara kelembagaan, bukan untuk menguji kemampuan individu. “Kalau ANBK berjalan lancar dan maksmimal, tentu akan mendongkrak mutu pendidikan di Kota Manado,” ungkap Rumewo.
Terkait wacana full day school (FDS) yang digulirkan Pemkot Manado melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, nampaknya banyak menuai penolakan dari orang tua siswa. “Kami sudah mensosialisasikan kepada orang tua, tetapi sebagian besar mnenolak wacana FDS,” katanya.
Dikatakan, banyak alasan yang dikemukakan para orang tua murid, antara lain fasilitas sekolah belum mendukung pelaksanaan FDS. Juga banyak kegiatan setelah keluar sekolah yang akan diikuti oleh anak didik, serta kemampuan daya tahan siswa untuk berlama-lama di sekolah.
“Sebagai ASN kami mendukung program pak Walikota Manado tentu dengan tujuan yang mulia. Namun saying, meskipun kami sudah menjelaskan panjang lebar tentang manfaat FDS, orang tua murid tertap menolak,” ungkap Rumowo. (meldi sahensolar)
