Astaga…Ketua Panitia Hari Guru Rangkap Tugas Jadi Juri di Lomba Line Dance
PROSULUT.COM, MANADO – Setelah diberitakan panitia hari guru tidak profesional saat menyelenggarakan lomba keserasian berpakaian kerja Aparatur Sipil Negara (ASN), mereka disorot lagi lantaran bekerja rangkap sebagai juri pendamping, pada perlombaan line dance yang digelar di IT Center Manado, Rabu (22/11/2023).

Imbasnya keterlibatan panitia menjadi sosrotan tidak hanya para peserta tapi juga penonton yang didominasi kepala – kepala sekolah, guru – guru, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak – kanak (TK).
Mereka mengatakan, keterwakilannya ketua panitia Hari Guru Tingkat Kota Manado, Joke Jetje Rawung SPd, sebagai juri pendamping menyebabkan tidak fair dalam menetapkan pemenang.

Kendati peserta tidak melakukan protes kepada panitia soal pemenang, namun mereka mengaku kecewa karena telah berlatih sebaik mungkin, tapi akhirnya kalah lantaran penilaian yang terkesan berat sebelah.
“Kejadian ini benar – benar aneh, ada panitia yang berperan ganda sebagai juri. Mestinya panitia mengajukan keberatan atau meluruskan masalah, jika mengetahui adanya kejanggalan saat lomba berlangsung, bukannya ikut – ikutan melakukan penilaian,” ujar beberapa peserta kepada Prosulut.com, sembari meminta nama mereka tidak dipublikasi.

Ditambahkan, peran yang ditunjukkan Kepala TK Pembina Negeri Manado itu, jelas membuktikan kalau dirinya bukanlah seorang profesional dan tidak netral, sehingga tak perlu dicontohi.
Disebutkan peserta, hadirnya Joke sebagai juri bukan tidak mungkin dapat mempengaruhi juri lain untuk menentukan pemenang, meski dengan tampilan biasa – biasa saja.
Sementara juri utama usai membacakan pemenang mengatakan, kalau keputusan yang ditetapkan adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Juri itu juga menyebutkan kalau penetapan pemenang melalui seleksi ketat dan objektif.
Joke sendiri saat dikonfirmasi wartawan terkait keterlibatannya sebagai juri, justru mengelak. Dikatakan, dirinya berada di tempat duduk juri karena kosong. Ironisnya, Joke mengatakan itu tanpa rasa malu dan bersalah.
Pada perlombaan itu, SD Kecamatan Malalayang dinobatkan sebagai jawara, diikuti SD Kecamatan Wenang dan TK Kecamatan Wenang, masing – masing sebagai juara dua dan tiga.
Sedangkan untuk harapan I, II, III dan IV, ditempati SD Kecamatan Singkil, SMP Negeri empat, SD Kecamatan Mapanget dan TK Kecamatan Singkil. (jeting)