JAKARTA, PROSULUT.com – Guna mengatasi layanan klinis pasien kanker Indonesia yang masih rendah, Kemenkes (Kementerian Kesehatan) RI membangun layanan navigasi bagi pasien kanker.(Napak).
Demikian rilis Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Minggu (10/4/2022).
Dijelaskan, navigasi pasien merupakan bantuan individual yang ditawarkan kepada pasien, keluarga, dan pengasuh ketika mengatasi hambatan pada sistem perawatan kesehatan.
Peran navigasi pasien ini juga dapat memfasilitasi akses yang tepat waktu terhadap perawatan kesehatan dan psikososial yang berkualitas dari pra-diagnosis sampai di setiap fase pengobatan kanker.
Angka kematian akibat kanker di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Studi menyebutkan bahwa sekitar 70 persen angka kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan menengah-rendah (low and middle income countries/LMICs).
Beberapa faktor penyebabnya seperti keterlambatan diagnosis, akses terhadap penatalaksanaan yang berkualitas dan terjangkau, sistem kesehatan yang rentan dan terfragmentasi serta faktor sosial budaya, geografis dan keuangan. Untuk mengatasi beberapa tantangan tersebut, layanan Napak diyakini berperan penting dalam memberikan pelayanan kanker yang paripurna.
Pada Kamis (7/4/2022), secara virtual, Direktur Utama RS Kanker Dharmais dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS, President Director Tata Memorial Center India Dr. R A Badwe, dan President Director PT. Roche Indonesia Dr. Ait-Allah Mejri menandatangani MoU kerjasama pelatihan Training for Trainer (TOT) tentang pelayanan navigasi bagi pasien kanker di Indonesia.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Kemenkes Drg. Arianti Anaya, MKM menyambut baik adanya kerjasama ini. Kanker merupakan salah satu dari 9 jenis penyakit katastropik yang menyebabkan pembiayaan kesehatan terus meningkat.
Ia menyadari pentingnya tenaga profesional kesehatan sebagai inti dari sistem pelayanan kesehatan.
“Jadi saya rasa sudah saatnya kita melakukan transformasi sistem kesehatan untuk status kesehatan yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat. Sumber daya manusia kesehatan menjadi salah satu komponen transformasi dalam sistem kesehatan. Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas tenaga Kesehatan, di antara nya melalui training, internship, fellowship,” katanya.
Dalam MoU yang ditandatangani, tertuang bahwa RS. Kanker Dharmais, Roche Indonesia dan Tata Memorial Hospital menyepakati untuk bekerja sama dalam penguatan kapasitas tenaga kesehatan onkologi (dokter umum dan/atau perawat) untuk memberikan layanan navigasi pasien kanker (Napak) melalui program pelatihan untuk pelatih (training for trainer) bersertifikat sebagai Napak.
Sebanyak 20 orang tenaga kesehatan dari RS Kanker Dharmais dan RS Jejaring Kanker akan dilatih untuk memiliki keahlian melakukan navigasi pasien kanker.
RS Kanker Dharmais berkomitmen untuk membangun layanan Napak yang terintegrasi dalam infrastruktur manajemen rumah sakit jejaring kanker di Indonesia.
Program ini diharapkan dapat dikembangkan pada skala nasional sehingga membantu upaya peningkatan penatalaksanaan panyakit kanker di Indonesia yang merata dan berkualitas. (LAF)