MANADO,PROSULUT.com – SD Inpres Malalayang memiliki puluhan siswa yang tidak terdaftar dalam Dapodik (data pokok anak didik) karena belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Akibatnya, siswa tersebut tidak terdaftar secara resmi sehingga merugikan pihak sekolah maupun siswa itu sendiri.
Kepala Sekolah SD Inpres Malalayang Altje Lumentah, M.Pd ketika ditemui Prosulut.com di ruang kerjanya, Senin 12/09 memaparkan, sejak pengusulan Dapodik ditutup pada 31 Agustus 2022, jumlah siswa SD Inpres Malalayang yang tercatat dalam Dapodik sebanyak 315 siswa. Sementara ada sekitar 20 siswa yang tidak terdaftar karena belum memiliki NIK.
Menurut Lumentah, pihaknya sudah memanggil orang tua murid untuk segera melengkapi Kartu Keluarga karena hal itu sangat penting. “Kalau toh belum punya karena tidak ada orang tua, bisa digabungkan dengan KK saudara. Yang penting punya NIK,” katanya.
Dengan tidak terdaftar secara resmi maka pihak sekolah tidak bisa mengusahakan bantuan pendidikan dari pemerinta, bahkan sekolah juga tidak mendapatkan dana BOS karena semuanya mengacu pada siswa yang masuk Dapodik.
Dikatakan, masalah ini memang dialami oleh semua sekolah. Namun kalau sudah kelas 5 tidak bisa lagi ada toleransi karena sudah akan masuk kelas ujian. “Percuma kalau tidak punya NIK, tidak akan terdaftar,” tukasnya.
Mengenai implementasi kurikulum meredeka, SD Inpres Malalayang menerapkan Merdeka Berubah. “Kami melakukannya
secara bertahap karena konskuensinya juga pada biaya,” katanya.
Untuk meningkatkan kapasitas guru agar mereka mampu membawa perubahan dalam proses belajar mengajar dimana siswa diberikan kebebasan dan tidak ada tekanan, maka para guru harus dibekali dengan baik.
Lumentah mengatakan, pihaknya menggunakan guru-guru penggerak dari luar sekolah dan pengawas yang mengajar kepada guru penggerak untuk membekali guiru-guru yang ada di SD Inprs Malalayang. Hasilnya, mereka rata-rata bisa melakukan dengan baik untuk implelmentasi kurikulum merdeka.
Bahkan untuk pembentukan karakter anak didik, SD Inpres Malalayang mengembangkan tarian Maengket khas daerah Minahasa. “Karena ada dana pembinaan untuk itu, harus dimanfaatkan dengan baik,” tukasnya. (meldi sahensolar)