MANADO,PROSULUT.com – Baru sebulan memimpin SDN 27 Singkil Manado, Marwiah Piolah MPd mampu menunjukkan kinerja yang luar biasa. Tak heran kalau SDN 27 Manado yang tadinya nampak tak terurus dan berantakan, kini menjadi sekolah yang nyaman dan aman untuk proses Kegiatan Belajar Mengajar(KBM).
Pantauan Prosulut.com dan tim APPM, wajah SDN 27 kini berubah total. Tembok sudah dicat baru, halaman mulai ditata dan ruang-ruang kelas juga berlomba-lomba mempercantik diri terkait dengan HUT Kemerdekaan RI.
Selain itu, sejumlah perabot diperbaiki, serta satu ruangan yang tidak digunakan kini dibenahi menjadi ruang computer dan ruang khusus UKS. “Jadi ada satu ruangan yang disekat kemudian dijadikan ruangan computer /laptop dan UKS ,” kata Piola yang sukses memajukan SDN 46 Tuminting.
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Marwiah Piola menjelaskan bahwa begitu masuk, langsung melakukan pembenahan. Mulai dari pengecatan tembok bagian luar hingga perbaikan talang air, pembuatan ruang computer dan UKS.
Begitu juga dengan toilet dan lingkungan sekitar tidak luput dari pembenahan, serta penataan ruang-ruang kelas. “Samping gedung yang ada lahan akan dijadikan taman/kebun yang nantinya akan dibagikan kepada enam kelas untuk ditata,” kata Piola sembari mengajak Jurnalis Pendidikan Manado melihat dari dekat setiap sudut ruangan yang telah dilakukan pembenahan.
Dikatakan, meskipun belum ada dana BOS, pembenahan terus dilakukan dengan menggunaan uang pribadi terlebih dahulu. Tujuannya untuk menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman.
Untuk pengecetan tembok bagian luar, menggunakan dana BOS, tetapi untuk bagian dalam setiap kelas diserahkan kepada Komite Kelas masing-masing. Jadi, setiap kelas ada Komite yang terdiri dari para orang tua murid.
Dengan demikian, setiap komite dalam kelas mengelolah secara mandiri. “Pembenahan ruang kelas merupakan tanggungjawab masing-masing Komite. Sementara Komite Sekolah hanya memantau proses kegiatan belajar mengajar,” kata Piola lagi.
Menurutnya, Lomba Keindahan Kelas telah dilaksanakan dan penilaian dari pengawas langsung. Hadiah yang disiapkan total Rp 1.750.000, untuk terbaik satu dan tiga, dan akan diserahkan pada tanggal 18 Agustus bersamaan dengan acara Pisah Sambut antara Kepsek lama dan Kepsek yang baru.
Selain itu, guna merangsang pertumbuhan jumlah murid di SDN 27, Piola memberikan insentif Rp 100 ribu kepada guru, penjaga sekolah yang mampu menjaring satu murid.
“Tahun ini jumlah murid kelas 1 sebanyak 36 siswa. Sementara total keseluruhan siswa sebanyak 180 lebih,” ujarnya.
Kepsek yang selalu rela berkorban demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya itu terus berkreasi dan berinovasi. “Kalau mau cari untung di sekolah lebih baik jadi pengusaha saja. Sekolah itu tempat pengabdian, dana BOS harus digunakan tepat sasaran maka sekolah tersebut akan berkembang dan menjadi lebih baik,” ujar Piola bersemangat. (Meldi Sahensolar/Jet)