MANADO, PROSULUT.com – Kepala Sekolah Dasar Inpres 03 Paniki bawah Manado, Massye Watania, S.Pd, mengatakan, pihaknya melaksnakan ANBK secara mandiri yang diikuti oleh 35 peserta didik. Namun ada lima siswa yang menjadi cadangan, lantaran satu shif hanya dapat diisi oleh 15 siswa.
“Kegiatan ANBK dibagi dalam dua shif, satu shif hanya dapat diisi 15 siswa, sedangkan siswa kami ada 35 peserta, jadi lima menjadi cadangan namun semua dapat terlaksana dengan baik,” ucap Watania.
Dikatakan, Program ANBK tidak akan mengevaluasi capaian murid secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil, yakni:
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM): Mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif.
2. Survei Karakter: Mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif.
3. Survei Lingkungan Belajar: Mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajar.
Watania menjelaskan, berkat kerja keras serta kebersamaan SD Inpres 03 Paniki Bawah maka ANBK dapat dilaksnakan secara mandiri, ungkap Watania saat dijumpai disela-sela kegiatan ANBK senin 15 November 2021.
“Tadinya kami akan bergabung dengan sekolah lain, namun, dengan adanya bantuan dari Kemendikbudristek, maka pihaknya langsung bergegas untuk melakukan pembenahan, baik listrik maupun wifi serta memasang instalasi untuk penyambungan via internet dengan pelaksana ANBK pusat,” jelasnya.
Kegitan dihari pertama berjalan sesuai jadwal, dengan tidak ada hambatan bagi peserta didik yang mengikuti ANBK, sama halnya dengan operator dan teknisi, terlebih PLN semua lancar.
Pelaksanaan ANBK SDN Inpres 03 Manado dipantau langsung oleh Komisi DPRD Kota Manado yang membidangi pendidikan, Pengawas Luciana Kaunang dan Kabid Pembinaan SD, Triana Almas. (Jefry Tulandi)