PROSULUT.COM, MANADO – Badan Ketahanan Pangan Nasional (BKPN) masih menunggu hasil evaluasi sebelum melanjutkan program gerakan edukasi dan pemberian pangan bergizi (Genius) bagi peserta didik di Sulawesi Utara (Sulut).
Keputusan itu diketahui setelah digelarnya pertemuan antara Inspektur Badan Pangan Nasional (BPN), Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Sulut dan DKP Manado, bertempat di Sekolah Dasar (SD) Negeri 85 Manado, Rabu (22/11/2023)
Kepala SD Negeri 85 Manado, Johana Rampi SPd, kepada Prosulut.com, Kamis (23/11/2023), membenarkan kalau kelanjutan program genius tergantung dari hasil evaluasi, apakah layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Menurut Johana, untuk memastikan kelanjutan program tersebut, pihak penyelenggara berencana melakukan pengambilan data secara kuisioner, dengan tujuan agar benar – benar bermanfaat bagi siswa sebagai generasi emas pada 2045 mendatang.
Di Manado sendiri imbuh Johana, sedikitnya ada tiga sekolah dasar yang menjadi percontohan pemberian Genius, salah satunya SD Negeri 85. Sedangkan untuk suplaian, ketiga sekolah tersebut telah diberikan sebanyak 20 kali.
“Untuk penjadwalan suplaian telah dilaksanakan pada bulan Oktober hingga bulan November, dan semua programnya berjalan dengan baik. Tapi untuk hasilnya akan ditentukan oleh pihak berkompoten,” jelas Johana.
Sekadar diketahui, dipilihnya SD Negeri 85 Manado sebagai peserta genius berdasarkan keputusan BKPN saat menggelar sosialisasi di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, selama tiga hari.
“Selain memberikan suplaian makanan bergizi, seluruh perkembangan siswa akan terus dipantau. Sebagai perbandingannya, setiap siswa yang menerima suplaian akan menjalani evaluasi sebelum pemberian gizi dan setelah pemberian gizi,” kata Johana. (jeting)