MINAHASA,PROSULUT.Com – Ritual Adat digelar oleh berbagai Komunitas Adat di lokasi situs Budaya Watu Pinabetengan desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Barat Kabupaten Minahasa Sulut, 3 Januari 2023.
Kegjatan ini selain diikuti oleh Komunitas Adat yang ada di Minahasa Sulawesi Utara juga Komunitas Adat dari Luar Daerah bahkan Mancanegara seperti Hongkong dan Ukraina.
Tampak hadir selain Camat Tompaso Barat Stefry Pandey, mantan Pangdam. 13 Merdeka, Mayjen. W.W Mamahit, Personil Polres dan Kodim 1302 Minahasa, Pemkab. Minahasa, para Tonaas dan anggota Komunitas Adat dengan suasana yang berlangsung tertib dan meriah.
Camat Tompaso Barat, Stefry Pandey yang didampingi Hukum Tua Desa Pinabetengan, Wanly Lempoy mengungkapkan, Pengelolaan dan Pelestarian Cagar Budaya Watu Pinabetengan ini masih dikelola secara swadaya oleh Pemerintah bekerjasama dengan warga sekitar cagar budaya.
“Pemerintah dan masyarakat terus melakukan upaya sehubungan pengembangan dan Pelestarian Watu Pinabetengan ini. Kami juga sangat berterima kasih kepada Komunitas adat serta semua pihak yang turut membantu dalam Pelestarian Pusat Budaya di Tanah Minahasa ini,” sebut Pandey.
Dikatakan, sebanyak kurang lebih seratus Komunitas, denvan melaksanakan ritual Penyucian batu dan mandi di tiga mata air yang salah satunya bernama seserongsongan yang mempunyai filosofi Pengetahuan akan berkat dan Peningkatan daya kehidupan.
Adapun kegiatan yang diselenggarakan sekali dalam setahun yaitu setiap tanggal 3 Januari ini sesuai penelusuran sejarah dari ritual di Watu Pinabetengan oleh nenek moyang suku Minahasa menyangkut Pembagian wilayah dan hal lain tentang Adat Istiadat dan budaya di Minahasa.
Sementara, juru rawat sekaligus Pengatur di Watu Pinabetengan, Adri Ratumbanua kepada Media ini menjelaskan, animo warga sangat besar untuk hadir dan menyaksikan ritual Adat adalah bukti atensi dan eksistensi masyarakat akan pelestarian warisan budaya leluhur dimana kita akan selalu diingatkan akan makna maesa-esaan (persatuan), Maleos-leosan (kasih sayang), Masawang-sawangan (saling bantu) diantara sesama.
“Diharapkan melalui kegiatan ini tercipta suasana persaudaraan yang akrab maupun perhatian dan kerjasama yang harmonis dengan Pemerintah serta sesama masyarakat “, ucap Ratumbanua. (David).