Tahuna, PROSULUT.Com – Peristiwa Kebakaran Rumah dari Keluarga Balantukang Katiandagho atau rumah dari Pak Guru Hofried Balantukang yang terjadi pada tanggal 30 mei 2023 lalu, menyisakan kepedihan yang mendalam. Pasalnya, ketika media PROSULUT.Com bertandang ke rumahnya beberapa hari setelah kejadian, Pak guru Opi sapaan akrabnya, tidak berada di tempat melainkan sedang menenangkan diri di tepi Pantai tak jauh dari rumahnya.
“Saya jarang mo lama-lama disekitar rumah itu kasian, karena masih terbayang dengan kebakaran yang menghanguskan segalanya, cuma baju di badang ta sisa, paling sering kita duduk di pinggir pante sambil menghibur hati,” tuturnya dengan raut wajah sedih.
Tapi kepedulian teman – teman guru se gugus 1 Tahuna, senantiasa di tunjukan kepada rekan se profesinya, untuk menopang Penguatan Iman, lewat Ibadah yang saat itu di Pimpin PLT SDN 5 Manente, Ibu Debbie I. Patras, S,Pd. K dengan di hadiri oleh Pengawas Gugus 1 Tahuna – Kendahe Ibu Sarlina Towoliu S.Pd, Kepala – Kepala Sekolah, dan Guru – Guru.
Kedatangan mereka selain menopang penguatan Iman, juga membawa Bantuan berupa Sembako dan lain – lain.
Kepada media ini Pak Guru Opi juga menyampaikan Apresiasi setinggi – tingginya kepada siapa pun yang sudah datang bersimpati dan berempati Membantu keluarga yg di timpa kesusahan.
“Saya atas nama Keluarga Balantukang Katiandagho, menyampaikan Apresiasi dan Ucapan Terimakasih yang setinggi – tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe dalam hal ini Penjabat (pj) Bupati Ibu dr. Rinny Tamuntuan, bersama Instansi Teknis seperti BPBD, Dinas Sosial, Disdukcapil, Dinas Satpol – PP dan Damkar, Camat Tahuna Barat, Lurah Kolongan Beha serta Pihak Kepolisian, Jemaat Zion, Masyarakat dan Lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, yang sudah membantu kami, baik lewat bantuan materi maupun topangan doanya. Sekali lagi Kami ucapkan Terimakasih, kiranya budi baik Bapak Ibu Saudara sekalian di balas kembali oleh Tuhan,” Pungkasnya.
Untuk di ketahui dan menjadi perhatian kita sekalian, bantuan Sandang masih minim atau kurang. Anggota keluarga semuanya ada empat orang. Hofried Balantukang, Ratnasari Katiandagho (istri, saat kejadian sedang tidak berada di tempat). Oliver Tatengkeng dan Sheren Sembel. (Anto)