JAKARTA, PROSULUT.Com – Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek Praptono meminta agar kepala daerah menjadikan Guru Penggerak sebagai Kepala Sekolah agar sekolah memiliki ekosistem belajar yang nyaman, aman, menyenangkan dan inklusif.
“Saya mohon kepada bapak atau ibu Gubernur, Bupati dan Walikota untuk memberikan kesempatan kepada guru-guru hebat ini bisa menjadi Kepala Sekolah,” ujar Praptono pada acara Penutupan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan II di Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Untuk mendorong guru penggerak menjadi kepala sekolah, Kemendikbudristek pun telah menerbitkan Permendikbudristek No. 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
“Itu merupakan wujud komitmen Kementerian untuk menempatkan guru penggerak ini sebagai pemimpin-pemimpin pembelajaran,” jelasnya.
Praptono memberi pesan kepada guru penggerak agar terus berpihak kepada murid dalam proses belajar-mengajar. Selain itu, turut menodong semangat kolaborasi antarguru untuk menghadirkan pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
Diimbau untuk teruslah semangat belajar dan berbagi. Kuatkan budaya refleksi dan kolaborasi, serta terus bergerak demi mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
“Kini, bapak dan ibu memiliki rekan-rekan perjuangan yang siap untuk saling bersinergi menggerakkan ekosistem pendidikan di Indonesia, di wilayah daerah masing-masing,” ujarnya.
Diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluluskan dua angkatan dalam seleksi Guru Penggerak. Setidaknya saat ini sudah lebih dari 5.000 guru lolos pendidikan program Guru Penggerak tersebut.
Guru penggerak disebut sebagai garda terdepan dalam transformasi pendidikan di Indonesia. Tak hanya unggul dalam metode pembelajaran, guru penggerak juga merupakan sosok yang mampu memimpin.(sum-mcid/jet)