PROSULUT.COM, MANADO-Setelah berjalan hampir dua tahun di Rutan Manado, kembali Grace Beyond Borders Seminary (GBBS) menjalin kerjasama dengan Lapas Manado untuk memberikan pendidikan teologi bagi ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Nasrani di Tuminting. Jalinan kerjasama itu mengemuka saat pertemuan antara pihak GBBS dengan para petinggi Lapas Manado, Kamis (30/5).
Kalapas Manado, Radi Setiawan, BcIP, SAP bersama pejabat struktural hadir dapat pertemuan penuh kekeluargaan itu bersama tim dari GBBS. Selain Kalapas, juga hadir Kasubsi Registrasi Lapas Manado, Hendra Lumataw dan Sekretaris Penanggungjawab Pengurus Gereja Imanuel Lapas Tuminting, Sandy Manorek.
Sementara tim dari GBBS hadir adalah Pdt Fandry Entimen Nae, Chris Andrew dan Maxi Kumowal. Kalapas Manado, Radi Setiawan merespons kegiatan tersebut dan berharap untuk segera dilaksanakan. Perdana yaitu lewat jalinanan kerjasama diantara kedua bela pihak. ‘’Kami berterima kasih kepada Kalapas yang begitu mendukung dibukanya kegiatan tersebut,’’ kata Pdt Fandry.
Pengalaman hampir dua tahun lamanya eksis dalam memberikan pelajaran Teoligi di Rutan Manado membuat tim GBBS optimis kehadiran mereka di Lapas Manado juga akan diterima dengan baik.
Dampak kehadiran GBBS di Rutan Manado telah begitu dirasakan oleh puluhan Warga Binaan Kristen di Rutan Manado baik yang masih menjalani proses hukum maupun bebas karena banyak mendapat ilmu seputar Teologi. Metode pengajaran BGGS adalah lewat tatap muka maupun melalui zoom. *