TONDANO, PROSULUT.com – Kolaborasi Perhimpunan Putra Putri (PPP) Brimob dan pimpinan SMA Negeri 3 Tondano melahirkan kegiatan Informasi dan Edukasi Bahaya Narkoba, yang digelar di aula sekolah, Jumat (9/9/2022).
Sebanyak 250 siswa sekolah tersebut mendapat bekal pengetahuan tentang bahaya narkoba yang disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulut Brigjen Pol. Drs. Victor J. Lasut, MM dan Ketua PPP Brimob Lexie Kalesaran.
Sebelum penyampaian materi, Kepala SMA Negeri 3 Tondano Deny Pakasi di dampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Willem Yanrewav dan guru Joubert Supit memberi kata pengantar kegiatan.
Pakasi menegaskan, pihaknya merespon kerjasama dengan PPP Brimob untuk mengadakan kegiatan sosialisasi itu karena adanya keinginan untuk membuat sekolah ini terhindar dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Makanya, ketika Rabu (7/9/2022) dihubungi pak Lexie Kalesaran, Pengurus PPP Brimob dan penggiat anti narkoba untuk rencana mengadakan sosialisasi di sekolah ini, saya langsung meresponsnya,,” ujar Pakasi.
Mengapa langsung diresponsnya ? “Supaya sekolah ini bersih dari narkoba. Siswa-siswa di sekolah ini tidak ada yang memakai narkoba, apalagi menjadi pengedar,’ tambahnya.
Brigjen Lasut dalam pemaparan materinya, mengurai, antara lain bagaimana peredaran gelap narkoba di Indonesia khususnya di Sulut. Ada yang melalui udara, laut maupun darat. “Dan, banyak modus pengedarannya,” ujar Brigjen Lasut
Sasaran pengedaaran narkoba, sebut mantan Direskrimum Polda Sulut ini, bukan hanya orang dewasa tapi juga ada anak-anak. Belum lama ini, ungkapnya, ada anak SD berusia 10 tahun telah diketahui menggunakan barang berbahaya ini.
Oleh karena itu, Brigjen Lasut senang dan mengapresiasi di sekolah ini ada kegiatan informasi dan edukasi tentang bahaya narkoba. “Saya berharap, sekolah ini akan ada pencanangan sebagai sekolah bersinar (bersih dari narkoba),” pintanya.
Kalesaran dalam penyampaian materinya berharap para siswa di sekolah ini tidak coba-coba pakai, apalagi pakai teratur. Sebab, hal itu akan merusak masa depan para siswa sendiri.
“Bila para siswa sudah menggunakan narkoba, maka masa depan adik-adik akan terganggu, akan rusak. Kasihan, orangtua kirim adik-adik ke sekolah untuk mendapat bekal masa depan, menjadi orang yang berguna di masa mendatang, namun bisa terganggu bila adik-adik menyalahgunakan narkoba itu,” ujarnya.
Oleh karena itu, disarankan untuk fokus belajar dan menimba ilmu sebanyak-banyak di sekolah, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler serta memperkuat keimanan dan rajin beribadah, masuk gereja/tenpat ibadah.(LAF)