KONSEP KHOTBAH MINGGU, 14 MEI 2023 KELUARAN 14:15-31TEMA: “TUHAN MEMIMPIN PERJALANAN UMAT-NYA”

Tema khotbah saat ini ialah: “Tuhan Memimpin Perjalanan Umat-Nya”.

Jadi, Tuhan Allah telah berkenan membawa umat-Nya Israel keluar dari tanah perbudakan, tanah Mesir dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib melalui sepuluh tulah, di bawah pimpinan Musa.

Setelah berjalan keluar dari Mesir, tibalah Israel di tepi laut Teberau. Mereka tidak dapat berjalan maju lagi karena terhalang oleh laut Teberau yang luas itu. Sementara itu raja Firaun dan tentara-tentaranya merasa tidak rela atas kepergian orang Israel dari negeri mereka sehingga mereka mengejarnya untuk menangkap dan membawa mereka kembali. Berita akan pengejaran itu membuat orang Israel menjadi takut dan cemas. Tetapi Tuhan tidak membiarkan mereka. Melalui Musa Tuhan kembali melakukan perbuatan ajaib yang membuat tabir melalui tiang awan yang oleh tabir tiang awan itu tentara Mesir tidak dapat melihat dan menemukan orang Israel, lalu Tuhan melalui Musa membelah laut Teberau sehingga orang Israel bisa berjalan dan tiba dengan selamat di daratan seberang. Tuhan kemudian membiarkan tentara Mesir mengejar orang Israel. Namun begitu mereka berada di tengah laut, Tuhan membuat air laut yang terbelah tertutup kembali sehinbgga seluruh tentara Mesir tenggelam dan tewas. Melihat kedahsyatan kuasa Tuhan itu, orang Israel menjadi percaya kepada Tuhan, takut akan Dia, dan mengakui Musa sebagai utusan Tuhan.

Dari kisah ini kita dapat mempelajari beberapa prinsip kebenaran yang berkaitan dengan kepemimpinan Tuhan atas umat-Nya:

Pertama, kepemimpinan Tuhan adalah kepemimpinan yang membebaskan. 

Kurang lebih 400 tahun keturunan Yakub, yaitu bangsa Israel hidup di Mesir sebagai budak. Mereka bekerja dengan sangat berat tetapi dengan makanan dan istirahat yang sedikit. Mereka ditindas, diperas, dieksploitasi untuk kepentingan Mesir. Namun sudah tiba waktunya Allah untuk bertindak membebaskan mereka. Tuhan Allah nengutus Musa untuk membawa Israel keluar dari Mesir. Namun, itu bukanlah hal yang mudah. Maka Tuhan Allah melakukan perkara-perkara besar melalui tulah-tulah terhadap orang Mesir. Sampai tulah ke sepuluh di mana semua anak sulung orang Mesir, dari manusia sampai hewan mati, baru Firaun raja Mesir mengisinkan mereka pergi. 

Kini mereka telah bebas. Kekuaran 13:3 mengatakan, “peringatilah hari ini, sebab pada hari ini kamu keluar dari Mesir, dari rumah perbudakan; karena dengan kekuatan tangan-Nya, TUHAN telah membawa kamu keluar dari sana.”

Mesir dalam Kitab Keluaran adalah lambang dari kuasa jahat yang menindas dan mnenyengsarakan, dan Israel yang dibebaskan dari Mesir adalah lambang dari orang-orang percaya yang sudah dibebaskan dari perbudakan dosa. Dan itu bukanlah hal yang mudah. Sampai Anak Sulung-Nya – Yesus, harus mati baru kita bisa bebas dari belenggu perbudakan kuasa dosa. 

Seperti Israel yang menjadi budak di Mesir, yang harus melayani Mesir, yang harus mengikuti perintah Mesir, dan menderita oleh penindasan Mesir, demikianlah tadinya kehidupan orang percaya itu. Sebelum dibebaskan dari dosa oleh kematian Kristus, kita ada dalam kuasa dosa, diperbudak oleh dosa, melayani dosa, melakukan keinginan-keinginan dosa, dan ditindas serta menderita dalam dosa, tapi ketika kita menjadi percaya kepada Yesus, maka oleh kuasa darah Yesus kita telah dibebaskan dari kuasa dosa. Amin?

Kedua, Kepemimpinan Tuhan adalah kepemimpinan yang membawa umat-Nya mengalami persekutuan dengan Dia.

Tadinya umat Israel tidak mengenal Tuhan. Yang mereka kenal adalah allah-allah Mesir dalam bentuk patung-patung, yang punya mata tapi tidak bisa melihat, punya tangan tapi tidak bisa memegang, punya kaki tapi tidak bisa berjalan. Itulah berhala-berhala, yang dibalik dari setiap berhala itu ada satu sosok yang bernama iblis.

Sekarang, Tuhan memimpin umat Israel keluar dari Mesir, agar mereka dapat mengenal Tuhan dan bersekutu – bergaul dengan Tuhan yang otentik, yang benar dan asli, yang memiliki kuasa yang hebat dan tak terkalahkan oleh apapun dan siapapun. 

Ketika Musa menghadap Firaun, Musa menyampaikan pesan dari Tuhan Allah, “… TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah  kepada-Ku di padang gurun…” 

Kini mereka telah berada di tepian laut Teberau untuk menuju ke padang gurun dan beribadah kepada-Nya.

Tuhan menebus dan memerdekakan kita dari dosa, supaya kita dapat bersekutu dengan Dia. Bagaimana wujud persekutuan itu:

Pertama, melalui ibadah. Tuhan menghendaki kita beribadah kepada-Nya dan menyembah Dia karena Dialah Allah yang benar. Satu-satunya Allah yang benar hanyalah Allah yang telah menyatakan diri di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Karena itu seyogyanya setiap kita datang beribadah, kita persembahkan hati, pikiran, dan segenap tubuh, roh dan jiwa kita tertuju kepada-Nya untuk menyembah Dia dan untuk menerima tuntunan Firman-Nya. Karena itu juga Firman Tuhan dalam Ibrani 10:25 menasehati kita, “janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Amin?

Kedua melalui pergaulan dengan-Nya. Bagaimana itu bergaul dengan Tuhan? Yaitu Tuhan ingin Dia selalu bersama kita dan kita selalu bersama-Nya. Saat bangun memanggil Dia, berbicara kepada-Nya dan memohonkan penyertaan-Nya. Saat beraktivitas berbicara pada-Nya, mohon hikmat pada-Nya dan mohon kemampuan dari pada-Nya untuk kita boleh beraktivitas berdasarkan kehendak-Nya, dan setiap hal apapun yang kita kerjakan, kita kerjakan berdasar komunikasi dengan Dia dan tuntunan-Nya. Saat tidur berbicara lagi dengan-Nya, mohon penyertaan-Nya. Amin?

Dan untuk melakukan kedua hal ini Tuhan telah mengaruniakan Roh-Nya Yang Kudus untuk Diam di dalam kita, untuk menjadi penolong kita dalam bersekutu dan bergaul dengan Dia.

Ketiga, Kepemimpinan Tuhan adalah kepemimpinan yang membawa pada suatu kehidupan baru.

Setelah Tuhan membawa Israel keluar dari Mesir, Tuhan membawa mereka pada suatu kehidupan yang baru, yang merdeka, tetapi juga yang bertumbuh dalam Firman dan kebenaran-Nya. sekarang mereka telah berada di tepian laut Teberau, dan sedang dalam perjalanan menuju ke padang gurun. Di padang gurun Sinai mereka akan beribadah kepada Tuhan dan menerima Hukum Tuhan, dan belajar untuk menjalani hidup berdasarkan hukum Tuhan itu.

Tuhan tidak hanya membawa Israel keluar dari Mesir, tetapi juga sedang membawa Mesir keluar dari mereka. Empat ratusan tahun mereka hidup di Mesir, dibentuk oleh budaya Mesir, cara hidup Mesir, keagamaan Mesir, prilaku Mesir. Tapi kini Tuhan hendak memberikan hukum-hukum-Nya kepada mereka agar mereka meninggalkan cara hidup lama dan mulai bertumbuh dalam cara hidup baru.

Setelah Tuhan menebus dan membawa kita keluar dari kehidupan yang lama di dalam dosa, Tuhan memberikan kita Firman-Nya. Selalu dan selalu Dia hendak berfirman kepada kita untuk membentuk kita menurut kehendak dan kebenaran-Nya. Dia ingin membawa keluar dari hidup kita segala cara hidup lama yang berdosa, dan membuat kita bertumbuh dalam kehendak dan kebenaran-Nya. Amin?

Karena itu marilah kita senantiasa memiliki kerinduan untuk belajar Firman, dan membuka hati serta pikiran kita untuk terus diisi dengan kebenaran Firman-Nya dan menjalani hidup dalam tuntunan Firman-Nya. Kepemimpinan Tuhan atas kita berarti memimpin kita dengan Firman-Nya.

Keempat, kepemimpinan Tuhan adalah kepemimpinan yang memberi kepastian akan masa depan yang penuh pengharapan.

Dari Mesir umat dituntun untuk berjalan menuju ke tanah Kanaan yang berlimpah berkat. Setiap umat tebusan Tuhan memiliki kepastian akan masa depan yang penuh pengharapan. Namun, seperti Israel yang harus merebut tanah Kanaan itu dengan berperang, demikian pula kita harus berperang merebut Kanaan kita – masa depan kita. Yaitu berperang dengan senjata Allah, yaitu tekun berdoa, tekun belajar Firman dan tekun bekerja – yang masih sekolah tekun belajar dan terus andalkan Tuhan. Pasti masa depan cerah yang sudah Tuhan siapkan akan dapat kita rebut. Amin?

Kelima, Tuhan memimpin perjalanan umat-Nya bukan berarti tidak ada tantangan dan pergumulan. 

Umat Israel mengalami, di depan ada laut teberau, di belakang ada Firaun dan pasukan tentaranya yang mengejar. Umat mengalami keadaan yang terjepit. Tapi Tuhan tidak berdiam diri. Melalui hamba-Nya Musa Laut teberau dibelah menjadi dua. Maka dari tidak ada jalan kini menjadi ada jalan, amin? Dan bahkan ketika Firaun dan pasukan-Nya mengejar, Tuhan menutup kembali laut itu sehingga ribuan tentara Mesir tewas, mayat mereka mengapung dan terdampar di tepi pantai. Pada saat itu Umat Israel menyaksikan kedahsyatan Tuhan dan menjadi percaya kepada Tuhan dan kepada Musa.

Yang terakhir, keenam, Tuhan memimpin umat-Nya dengan mengutus hamba-hamba-Nya. 

Untuk membebaskan umat Israel dari Mesir Tuhan mengutus Musa. Di padang gurun Musa di bantu oleh para Imam dan orang Lewi. Di tanah Kanaan Tuhan mengutus hakim-hakim, kemudian raja-raja dan banyak nabi secara silih berganti. Dalam konteks gereja ada para presbiter, yaitu para Pelayan Khusus: Diaken, Penatua, Guru Agama dan Pendeta, mereka juga dibantu oleh komisi-komisi dan unit-unit pelayanan. Mereka adalah utusan-utusan Tuhan yang oleh-Nya Tuhan memimpin umat-Nya. Maka mengalami hidup yang dipimpin oleh Tuhan menuntut kita untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya, termasuk dalam ketaatan kepada hamba-hamba-Nya.

Tuhan kiranya akan terus menuntun dan mempin perjalanan hidup kita di dunia ini sampai di Surga nanti. Amin.

Di pastori 3 GMIM Bukit Moria Tikala Baru, Sabtu, 03.27 WITA.
Pdt.Chrystshinov Musa Mawitjere,M.Th.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *