PROSULUT.COM, MANADO – Sebanyak dua jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Manado terancam ditutup, menyusul terjadinya krisis atau berkurangnya jumlah guru di kedua jurusan tersebut.
Ada pun kedua jurusan itu masing – masing Akuntansi dan Administrasi Perkantoran. Selain itu jurusan Teknik Informatika Komputer (TIK), bidang studi Sejarah dan Bahasa Inggris juga mengalami masalah serupa.
Kepala SMK Negeri I Manado, Telly Olivia Anthonia Ticoalu, mengatakan, bakal berkurangnya jumlah staf pengajar di kedua jurusan itu disebabkan adanya beberapa guru yang akan memasuki masa purnabakti pada tahun ini.
“Jumlah guru yang akan pensiun pada tahun ada lima orang dan kebetulan mereka itu mengajar dikedua jurusan tersebut. Jika dihitung – hitung sisa guru akan kesulitan melaksanakan tugasnya, meski itu dilakukan secara maksimal,” jelas Telly kepada Prosulut.com, didampingi wakil kepala sekolah bidang kehumasan, Dicky Mononimbar, Rabu (21/02/2024).
Meski begitu kata Telly, pihaknya tetap berupaya memaksimalkan peran dan kerja guru sehingga tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Hanya saja kata dia, penerapan tersebut tidak boleh dibiarkan berlangsung terus – menerus dan harus dicarikan solusi.
Salah satunya kata Telly dengan merekrut dan memberdayakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang telah lulus seleksi melalui jalur pendidikan.
“Sebaliknya jika merekrut tenaga honor jelas sekolah akan kesulitan untuk membayar upah mereka. Masalahnya di SMK Negeri I Manado, jumlah honorer sudah cukup banyak. Kami kuatir jika upah mereka tidak terbayar. Sebaliknya jika membayar tertunda hingga beberapa bulan,” jelas Telly.
Terkait dengan kejadian itu, Telly dan Dicky berharap pemerintah provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pendidikan Daerah (Disdikda) Sulawesi Utara (Sulut), dapat membantu kesulitan minimnya tenaga pengajar di SMK Negeri I Manado. (jeting)