Liow Sukses Lakukan Perubahan, Siswa Baru SDN 42 Manado Meningkat

MANADO, PROSULUT.Com – SDN 42 Manado terus berbenah baik penataan lingkungan sekolah, pengadaan sarana dan prasarana pendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sesrta peningkatan mutu tenaga pendidik.
Kepala SDN 42 Manado, Masye Liow SPd ketika ditemui di kantornya mengatakan, pihaknya bersyukur karena sarana air bersih yang tadinya jadi masalah utama sudah teratasi dengan baik. Sehingga baik siswa maupun guru tidak pelu lagi pulang ke rumah untuk buang air besar maupun kecil karena air bersih kini cukup melimpah.
Dikatakan Liow, tadinya kesulitan air bersih karena PDAM macet, kalaupun ada hanya menetes sehingga pihak sekolah membeli air bersih secara rutin. Terkadang jjga siswa membawa air dari rumah.
“Begitu masuk Juni 2022 lalu, prioritas utama adalah membenahi lingkungan dan pengadaan air bersih,” ungkapnya.
Solusinya adalah menggali sumur dan membeli pompa air untuk menampung di tong air. “Puji Tuhan, begitu digali langsung dapaf air. Padahal kepala srkolah sebelumnya sudah dua kali menggali sumur tetapi tidak berhasil karena terhalang batu besar di bagian bawah ” jelas Liow meyakinkan.
Lebih jauh dijelaskan, masalah lain yang dialami adalah kekurangan meub eler karena sudah banyak yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi karena termakan usia. “Kami akan berupaya dana BOS tahap dua bisa untuk pengadaaan meubeler dan pengecetan sekolah ” tegasnya.
Sementara itu untuk tembok pengaman yang sudah roboh, pihaknya mengharapkan bantuan dari Dinas terkait karena dana BOS SDN 42 Manado amat terbatas.
Berkat sentuhan Masye Liow, SDN 42 Manado kini banyak mengalami perubahan sehingga jumlah siswa terus bertambah setiap tahunnya.
Buktinya PPDB tahun 2023/2024, peserta didik baru mencapai 23 orang, padahal yang lulus hanya 15 siswa. “Kami bersyukur minat orang tua men yekolahkan anaknya di SDN 42 Manado kian meningkat,” jelasnya.
Untuk kegiatan MPLS, katanya berjalan dengan baik dan lancar. Materi fokus pada transisi PAUD ke jenjang SD. “Sekarang ini semrntara materi agama, baik islam maupun kristen dipisah. Mereka dituntun untuk belajar berdoa, mengenal tempat tempat ibadah dan lain sebagainya.
Anak anak antusias mengikuti kegiatan MPLS. Mereka makin mandiri sehingga tidak perlu dijaga lagi orang tua,” pungkasnya. (Meldi S)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *