MANADO, PROSULUT.com – Kepala SD Negeri 6 Manado Yulien Lontah terus menopang program pemerintah dengan melaksanakan percepatan penangulangan untuk memutus mata rantai Covid-19, dengan melaksanakan vaksinasi anak umur 6-11 tahun.
“Sekalipun belum selesai vaksinasi tahap satu kami telah mendapat jadual untuk melaksnakan vaksinasi tahap dua. Memang tahap satu belum usai tetapi tinggal sebagian anak yang belum divaksin,” ujar Lontoh kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (13/1/2022).
Selama vaksinasi hingga akan masuk pada tahap dua Senin depan, tambahnya, semua peserta didik tidak mengalami keluhan. Semua dalam keadaan sehat walafiat.
“Ini berkat kerja keras semua pihak, dan sudah sesuai dengan anjuran pemerintah maupun tenaga kesehatan terlebih dokter, anak-anak sebelum di vaksin diberikan beberapa pertanyaan baru divaksin,” tandas Lontoh.
Dikemukakan, vaksinasi diberikan sebanyak 2 kali dengan interval minimal 28 hari. Sebelum pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan skrining dengan menggunakan format standar oleh petugas vaksinasi.
Adapun pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun didasari telah terbitnya rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunizational/ ITAGI) perihal kajian vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun dan sudah adanya Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM untuk penggunaan vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun.
“Vaksin ini sudah mendapatkan status EUA dari BPOM dan BPOM sudah mengkaji sudah sangat lama. Bahkan izin ini sudah dikeluarkan BPOM jauh-jauh hari,” sebutnya.
Vaksinasi ini, sambungnya, penting karena anak merupakan matarantai dari herd immunity. Karena kalau anak-anak ini sudah divaksin, terlindungi, maka kakek-neneknya, yang dekat dengan yang bersangkutan, yang usia lanjut juga lebih aman.
“Apalagi kalau kakek-neneknya itu sudah divaksin tentu saja jauh lebih aman.
Ketika semua akan berjalan baik , maka kami siap adakan pembelajaran tatap muka 100 persen,” ujar Lontoh.(jet)