MANADO,PROSULUT.com – Ketua Kontingen Kota Manado untuk Jambore Nasional Pramuka di Cibubur tahun 2022, Merry Sondakh mengatakan, keberangkatan tim atas biaya sendiri. Alasannya, anggaran untuk Pramuka terutama kegiatan Jambore nasional belum tertata di APBD Kota Manado tahun anggaran 2022.
Dengan demikian, hanya peserta yang mampu membiayai keberangkatan yang boleh ikut karena masalah anggaran. “Tadinya memang ada seleksi peserta Jambore, tetapi justru yang lolos tidak punya dana untuk berangkat,” kata Merry yang juga merupakan salah satu wakil ketua Kwarcab Pramuka Kota Manado.
Atas daesar itulah, Kepsek SDN 105 Manado ini dipercayakan dan diberikan SK oleh Kwarcab Pramuka Manado untuk menjadi
ketua kontingen. “Siswa kami tidak ada yang ikut,” tukasnya.
Mantan Kepsek SD Kartika Wirabuana Perkamil ini menjelaskan, ada 30 peserta anak didik yang ikut Jambore, terdiri dari dua regu putra dan dua regu putri. Dan setiap peserta membayar uang pendaftaran kepada panita pusat sebesar Rp 850.000.
Namun fasilitas yang disediakan panitia pusat sungguh luar biasa. Setiap hari kontingen mendapatkan bahan natura berupa beras, daging sapi, daging ayam, ikan, sayur, minyak goreng untuk kebutuhan memasak.
Anak-anak peserta juga dilatih untuk mandiri, termasuk anak Wagub Oswaldo Kandou justru tidak mau diistimewakan. Ia berbaur dengan peserta lainnya dan mengerjakan tugas bersama-sama. “Anak itu bagus, mandiri dan tidak cengeng,” ujar Sondakh lagi.
Selama 12 hari, anak-anak menmgikuti setiap kegiatan dan peserta dari Manado banyak berbicara. “Mereka cukup berprestasi dalam Jambore kali ini,” tukasnya.
Ia menambahkan, soal ijin dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai atasan, pihaknya sudah mengajukan langsung. “Kami meminta ijin kepada pimpinan, meskipun kegiatan Jambore Pramuka ini dibawah koordinasi Dispora Kota Manado,” ungkap Kepsek energik yang sukses memajukan SD Kartika Buana Perkamil. (meldi sahensolar)
