MKKS Kota Manado Bahas Tentang Tenggang Rasa

MANADO,PROSULUT.Com – Untuk memastikan sikap dan perilaku setiap insan Manusia pihak DISDIKBUD Manado hadirkan nara sumber bahas tentang tenggang rasa dalam pertemuan MKKS – SMP di Kecamatan Tuminting.

Kepala dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Manado Dr Deysie Lumowa, M.Pd yang diwakili kepala bidang PSMP Greace Sondakh, M.Pd dalam pertemuan MKKS,SMP se Kota Manado mengatakan, pertemuan MKKS bukan hanya pembahasan tentang kegiatan atau evaluasi/KBM, namun kami menghadirkan naras umber yang ahli dalam menambah inspirasi bagi para kepala-kepala sekolah untuk diimplementasikan baik terhadap siswa maupun lingkungan sekitar kita.

“Kami akan menghadirkan narasumber yang dapat menambah wawasan, seperti apa yang hadir saat ini yaitu sespri Walikota Manado dengan pembahasan tentang tengang rasa,” sebutnya disela-sela kegiatan MKKS SMP se Kota Manado kamis, 8/12/2022.

Hadir dalam kegiatan tersebut, selain empat narasumber dari sespri Walikota, kepala bidang PSMP Kota Manado Greace Sondakh, M.Pd, ketua MKKS Kota Manado, Enoch Saul beserta pengurus serta kepala-kepala sekolah se Kota Manado baik suasta maupun negeri.

Dikatakan, tenggang rasa terdiri dari dua kata, yaitu tenggang dan rasa. Tenggang berarti upaya, ikhtiar, atau usaha, sedangkan rasa berarti tanggapan hati terhadap suatu hal yang diterima oleh indra. Rasa juga dapat berarti pendapat, yaitu terkait dengan hal yang baik atau buruk dan benar atau salah.

Secara bahasa, dapat dikatakan bahwa tenggang rasa adalah sikap atau tanggapan untuk peka terhadap hal-hal diterima oleh indra dan pendapat orang lain.

Sikap tenggang rasa perlu dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan bermasyarakat, baik di lingkungan tempat tinggal, sekolah, maupun tempat kerja.

“Dengan menerapkan sikap tenggang rasa, seseorang akan terhindar dari gesekan-gesekan yang dapat menjadi pemicu konflik di sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Sondakh, sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Alangkah baiknya sikap dan perilaku tenggang rasa diterapkan di sekolah. Lingkungan dengan suasana yang positif dapat mendukung proses belajar mengajar.

Hal ini akan berlangsung setiap ada pertemuan MKKS, tapi naras umber berbeda. kami terpangil dan merasa tangung jawab keberadaan generasi penerus bangsa untuk menjadi manusia seutuhnya mempunyai sikap dan bernalar idiologi Pancasila.

“Ketika ini terlaksana dengan baik, niscaya kedepan SDM akan lebih baik lagi,” sebut Sondakh.

Sementara kepala SMP Negeri 3 Manado, Rahman Manggopa selaku tuan rumah kegiatan MKKS menjelaskan, kegiatan MKKS sengaja dialihkan di aula GMIM Torsina lantaran di sekolah sedang diadakan smester.

“Kami tidak mau anak-anak tergangu maka kegiatan di alihkan,” sebut Manggopa. (jet/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *