MANADO, PROSULUT.com – Wacana penambahan jam belajar untuk SD dan SMP di Kota Manado terus disosialisasikan kepada orang tua murid oleh pihak pimpinan sekolah masing-masing. Tujuannya untuk meminta tanggapan atau persetujuan dari para orang tua anak didik serta para tenaga pengajar.
Kepala SDN Loreng Manado Dr. Olga Waani, MPd ketika ditemui Prosulut.com saat mengadakan pertemuan orangtua murid mengatakan, program pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dibawah piminan Kadis Dr Deisy Lumowa, MPd perlu ditunjang.
“Kami sudah sosialisasikan kepada orang tua murid dari kelas 1 hingga kelas 6. Mereka setuju dengan kebijakan full day demi pendidikan anak-anak mereka,” katanya.
Diaku memang ada yang kurang setuju dengan fullday, tetapi begitu diberikan pemahaman, akhirnya mereka ikut setuju,” ujar mantan Kepsek SDN 01 Manado ini meyakinkan.
Guru berprestasi nasional ini memaparkan, keberatan orang tua untuk penambahan jam hanya pada kegiatan anak-anak di luar jam sekolah. Antara lain taman pengajian, PPA atau Pondok Gembira. “Saya pikir itu bisa diatur dan menyesuaikan dengan jam belajar di sekolah. Kalau PPA, Taman Pengajian yang biasanya dibuat jam 15.00 wita kan bisa ditunda jam. Tapi jam sekolah itu sudah paten,” ujar Waani lagi.
Lebih jauh mantan Kepsek 124 ini menjelasakan, program pemerintah itu pasti ada tujuan yang positive sehingga perlu ditunjang oleh semua pihak. “Kami sebagai orang pemerintah tentu harus ikut mengamankan kebijakan pimpinan,” ungkap Waani terus terang.
Sejak memimpin SD Negeri 81 Loreng Kecamatan Bunaken darat, lingkungan sekolah langsung berubah total. Gedung sekolah sudah dicat, lingkungan ditata dengan baik sehingga anak didik betah belajar di lingkungan sekolah yang asri, sejuk dan nyaman.
“Kami terus melakukan pembenahan lingkungan sekolah guna mendapatkan mutu lulusan yang berkualitas dan berakhlak mulia. Dimulai dari menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan aman,” tukasnya. (meldis)
