MANADO,PROSULUT.Com– Penerapan Full Day School (FDS) sebenarnya sudah pernah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, hanya saja terhenti saat Pandemi Covid 19 melanda dunia. Sebab yang berlaku di Jawa sesuai hasil study banding itu sama saja karena tidak melulu belajar mata pelajaran tetapi diisi dengan kegiatan ekstra kurikuler.
Melihat kemajuan di Jawa tidak serta merta bisa diterapkan di Manado, kecuali sekolah sekolah tertentu dengan jumlah murid besar. “Masalahnya semua itu butuh biaya yang tidak sedikit,” kata Meli Lumanauw, Kepsek SDN 19 Manado yang ikut rombongan study banding di Jakarta, Surabaya, Malang dan Jogkjakarta.
Dikatakan, semua bisa dilaksanakan asalkan tersedia dana yang memadai. “Kalau sekolah kami kecil, mau ambil dana darimana. Untuk minta bantuan orang tua saja sulit karena kondisi ekonomi menengah kebawah,” ujar Meli terus terang.
Dikatakan, yang bisa dilakuan di sekolahnya adalah megolah sampah bekas atau daur ulang. Bisa dibuatkan alat music dan lain-lain. “Kalau bahan ada, tetapi untuk membuat supaya indah dan menarik yaitu perlu dicat dan itupun perlu biaya,” tukasnya.
Untuk itulah, guna menerapkan FDS pemerintah perlu menyiapkan biaya agar sekolah sekolah bisa menjalanlan program dengan baik. “Semua tergantung ketersediaan dana,” ungkapnya terus terang.
Sementara itu Kepsek SDN 72 Manado, Rosalie
Kalombang ketika ditemui mengatakan, apa yang diterapkan di Jawa sana belum tentu bisa dilaksanakan di SDN 72 Manado. “Kondisinya sangat berbeda, terutama masalah keterseduaan dana. Sekolah yang kami kunjungi jumlah siswa minimal 400an, dan maksimal 2000an. Makanya kegiatan eschool berjalan lancar karena ditunjang dengan fasilitas memadai, bahkan orang tua siswa mendukung penuh,” ujarnya.
Kondisi SDN 72 Manado dengan jumlah siswa yang sedikit, akan sulit untuk melakukan kegiatan seperti di Jawa sana. Kecuali ada beberapa sekolah di Manado yang besar-besar sudah bisa melakukannya dengan baik.
“Kami akan lakukan apa yang bisa dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada. Yang pasti kegiatan ekstra kurikuler akan dilakukan dalam rangka penerapan FDS,” ungkap Kalombang lagi. (meldi sahensolar)