Pertama Kali, RSUP Kandou Berhasil Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam

MANADO, PROSULUT.Com – Pertama kalinya terjadi, RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado melaksanakan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Kamis (21/4/2022).

Bayi kembar siam yang berhasil dipisahkan adalah anak dari seorang anggota TNI AD yang bertugas di Kodim Minahasa. Operasi berlangsung selama 9 jam, lebih cepat dengan estimasi waktu jadual oleh tim operasi yaitu 12 jam.

Operasi yang baru kali pertama di RSUP Kandou ini disaksikan langsung oleh Panglima Kodam 13 Merdeka Mayor Jenderal TNI Alfret Denny Tuejeh, Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis SAP MM, Direktur Utama RSUP Kandou Manado Dr. dr. Jimmy Panelewen, SpB-KBD, Direktur SDM Pendidikan dan Umum Dr. dr. Ivonne E. Rotty, M.Kes, Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, dr Jeheskiel Panjaitan, SH., MARS, dan pejabat terkait RSUP Kandou, melalui layar monitor di ruang jantung CVBC RSUP Kandou.

Dirut RSUP Kandou Manado Dr. dr. Jimmy Panelewen, SpB, KBD menjelaskan operasi kembar siam ini baru pertama kalinya dilakukan RSUP Kandou Manado, yang sebelumnya setiap kasus kembar siam selalu dikirim ke Jakarta.

Tahun 2019 lalu, saat lahirnya Joanna dan Jovelyn Lumowa, RSUP Kandou langsung membentuk tim untuk penanganannya karena kedua bayi tersebut kembar siam. “Tapi dengan kajian tim medis yang belum bisa dilakukan tindakan operasi karena selain pandemi Covid-19, tetapi juga untuk mematangkan semua organ dari kedua bayi ini,” ujar Panelewen dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Diungkapkan, terlaksananya operasi ini merupakan atensi dari seluruh jajaran TNI-AD, dari sisi RSUP Kandou sendiri mampu untuk melaksanakannya. “Saya mendapat kunjungan dari Danrem 131/Santiago pak Mukhlis untuk silahturahmi, tetapi poin utamanya untuk membahas kedua pasien ini, untuk dilakukan operasi pemisahan,” sebut Panelewen.

Pihak RSUP langsung membentuk Tim Terpadu, dan mematangkan tim dokter. Semua komponen untuk menunjang proses ini. Pelaksanaan operasi pemisahan kembar siam ini berjalan dengan lancar.

“Saya berterima kasih serta memberikan apresiasi yang sangat tinggi bagi teman-teman dokter, dan semua jajaran TNI-AD, yang turut mengikuti jalannya operasi dari awal sampai selesai,” ujar Panelewen, sambil menambahkan dirinya selalu memanjatkan doa kepada Tuhan agar proses operasinya berjalan lancar, karena tujuan kita baik untuk menyelamatkan kedua anak ini.

Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Prof R D Kandou Manado dr Jeheskiel Panjaitan sekaligus sebagai penanggung jawab Tim Terpadu Operasi Pemisahan Bayi Kembar siam, menyampaikan, pemisahan bayi kembar siam dijadualkan pada Kamis karena kedua bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.

“Setelah berkoordinasi dengan tim, maka dijadualkan operasi pada tanggal 21 April, karena kedua bayi kembar siam tersebut adalah perempuan sekaligus untuk memperingati Hari Lahir RA Kartini,” jelas dr Panjaitan seraya menambahkan, ada sebanyak 67 tenaga medis yang terlibat dalam operasi ini.

“Puji Tuhan semua boleh berjalan dengan baik dan lancar, terima kasih atas kerjasama dari semua pihak,” ujarnya.

Ketua Tim Terpadu Operasi Pemisahan Kembar Siam RSUP Kandou Dr. dr. Harsali F, Lampus, MHSM, SpBA menjelaskan, rencananya operasi ini akan berlangsung selama 12 jam 15 menit,. Jam 6 pagi kita sudah mulai persiapan. Tim anestesi sudah mempersiapkan pasien dua jam. Pada jam 08.45 tim dokter sudah siap untuk melakukan operasi dengan kondisi pasien sudah terbius.

“Pada saat jalannya operasi, puji Tuhan kami tidak mendapatkan banyak masalah, karena sebelumnya kami sudah melakukan pemeriksaan dan simulasi dengan waktu yang cukup lama,” ujar Lampus seraya menyampaikan terima kasih kepada manajemen RSUP Kandou yang memberikan kepercayaan dan selalu mengsuport bagi tim terpadu.

“Terima kasih kepada pak Dirut yang sudah menyiapkan fasilitas, sarana prasarana, peralatan yang terbaik yang tak kalah saing baik nasional maupun internasional,” ujarnya pada konferensi pers yang turut dihadiri semua tim dokter yang melakukan operasi, Dandim Minahasa Letnan Kolonel ( Letkol ) Inf Ircham Effendy, serta pejabat terkait lingkup RSUP Kandou.

Panglima Kodam 13 Merdeka Mayor Jenderal TNI Alfret Denny Tuejeh menyampaikan terima kasih kepada pimpinan RSUP Kandou dan tim dokter yang sudah berjuang untuk kedua anak tersebut.

“Saya selaku Pangdam terharu melihat perjuangan, semangat dari tim dokter yang melaksanakan operasi besar ini, dan semuanya berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Apresiasi buat RSUP Kandou sudah membantu anak buah saya, yang mempunyai anak kembar siam ini,” ujar Pangdam seraya berharap ada pemantauan terhadap kedua anak kembar siam ini pasca operasi dan berharap kepada Tuhan agar semuanya lancar. (LAF).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *