TAHUNA,PROSULUT.com – Aksi damai menuntut sejumlah unsur pengambil kebijakan di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe agar dapat berlaku adil dan tidak mengeluarkan kebijakan yang tak berefek buruk kepada masyarakat yang mengadu nasib. Disela sela polemik yang di dalangi sekelompok pihak ini dimanfaatkan jubir Save Sangihe Island (SSI), RT alias Rafles yang terus melancarkan kebohongan kebohongan lemahkan PT.TMS ditengah masyarakat.
“Dia RT itu pembohong, dan merekalah Pembuat kekacauan di daerah.”ujar Jubir Aksi damai Erick Kamoraham kepada sejumlah wartawan kemarin. Menurut Kamorahan, penyataan seputar aksi damai yang disebarkan lewat medsos pribadinya, yang mengatakan bahwa rencana TMS akan menghadirkan 3000 orang, lalu yang datang hanya 50 orang, kemudian dia berasumsi bohong bahwa ternyata dukungan pada PT TMS hanya jumlah itu adalah karangan belaka.
Asumsi dan mengarang cerita agar image di masyarakat TMS lemah, lanjut Kamorahan, itu sebuah kebodohan dan kebohongan RT. “Siapa yang sampaikan aksi damai PT TMS akan menghadirkan 3000 orang, sedang di surat ijin jelas hanya tercatat 50an orang karyawan. Ini keterlaluan dan SSI pembohong dan pengacau dari awal.” ungkap Kamurahan
Adapun maksud dan tujuan aksi damai lanjut kamorahan agar ada perlakuan adil terhadap PT. TMS yang berimbas buruk terhadap nasib karyawan. termasuk soal pengusutan kasus pengrusakan harus benar benar di seriusi pihak aparat kepolisian. Dijelaskan, CEO PT. TMS Terry Fibert bahwa mobilisasi alat untuk diamankan karena sudah di rusak itu tidak sama sekali berkaitan dengan keputusan PTUN dan lain lain, melainkan tunduk pada keputusan Mentri ESDM, karena mereka yang mengeluarkan ijin kontrak karya. lainnya yang di PTUN keputusannya hanya berupa kajian yang sifatnya himbauan untuk diperhatikan.
Ketua Harian Save Investasi Asing Sulut (SIAS) Ridy Manikoe didampingi ketua umum Meldi Sahesolar saat berdiskusi mengemukakan bahwa tindakan pengrusakan terhadap alat tambang PT TMS beberapa waktu lalu, itu sebuah cerminan yang memaluhkan dimata dunia internasional. “Saya pribadi sangat kecewa mendengar tindakan merusak yang di motori kelompok SSI. Ini perbuatan biadap dan Polres harus begerak tangkap para pelakuhnya atau kami akan memohon kepada atasannya untuk bertindak.” tegas Manikoe.
Handai tolan yang tergambar dalam pendapat mereka diberbagai media sosial, sangat prihatin, investasi yang bakal merubah nasib warga kepulauan, diperlakukan tak adil. “kalian masih manusia atau apa, rencana Tuhan dan berkat Tuhan yang akan dikelola untuk kepentingan kemajuan sangihe secara profesional oleh PT TMS, kalian tolak, kalian usir dan merusak alat milik perusahaan, sambil jalan beriringan dengan para perusak lingkungan PETI. Ini perbuatan sangat keji dan Tuhan tak bakal Diam.” tutupnya.(kt/jet)