SDN 81 Loreng Manado Koleksi Anak 12 Tahun di Kelas Satu, Wahani: Kami Jalankan Misi Kemanusiaan

MANADO, PROSULUT.Com – Siswa baru SDN 81 Loreng Manado tahun ajaran 2023/2024 membludak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala SDN 81 Loreng Manado Dr Olga Wahani MPd ketika ditemui Senin 31 Juli mengatakan, siswa baru tembus tiga Rombel atau 77 orang. Tahun lalu hanya dua Rombel.
Namun dari 77 siswa baru masih ada 8 orang yang belum lengkap administrasi karena berasal darj keluarga yang broken home. Orang tua bercerai, anak anak terlantar sehingga banyak yang putus sekolah atau belum bersrkolah sama srkali meskipun sudah usia sekolah.
Bahkan SDN 81 Loreng kini menampung siswa umur 9 hingga 12 tahun di kelas satu.
Mantan Kepsek SDN 124 Manado ini lebih jauh menjelaskan, kalau semua siswa harus berbasis.data sementara banyak yang tjdak punya data karena masalah keluarga yang tdak utuh lagi, maka banyak anak usia sekolah yang akan terlantar.
Makanya Krpala Sekolah inovativ ini mengambil kebijakan untuk menampung mereka di kelas satu meskipun sudah usia 9 dan 12 tahun atas nama Yehezkiel dan Amos.
Mestinya dengan umur mereka sudah duduk di kelas 5 dan 6. Namun karena baru masuk maka harus ikut jenjang.
Dikatakan, mereka diberi perhatian khusus oleh guru kelas. Tempat duduk mereka pun disendirikan meskipun dalam satu kelas dengan siswa lainnya.
Pantauan APPM, mereka diajari membaca dan menulis secara khusus.
Saat anak anak lain bermain, mereka tetap di kelas untuk melatih membaca dan ternyata sudah mulai bisa membaca meskipun belum begitu lancar.
Olga mengatakan, nantinya kalau dalam waktu tiga bulan sudah lancar, mereka akan langsung dinaikkan ke kelas 3, 4 dan seterusnya sampai mereka di kelas 6 sesuai dengan usia mereka. Pokoknya mereka akan merasakan jenjang kelas 1 hinga 6,” ujar Wahani serius.
Dikatakan, meskipun mereka belum masuk Dapodik namun pihak sekolah akan terus memberikan perhatian yang sama, bahkan lebih guna mengejar ketertingalan. “Kami hanya menjalankan misi kemanusiaan. Program wajib belajar harus disukseskan,” ujar Olga yang juga seorang pendeta, selalu punya jiwa melayani.
Dikatakan Wahani, apa yang dilakukan sekarang ini akan berdampak baik bagi masa depan anak didik, siapa tahu mereka akan menjadi orang sukses dan boleh berkontribusi di masyarakat.
Lebih jauh Olga menambahkan, pihaknya menerapkan disiplin di sekolah. Bagi orang tua kelas 1 tidak diijinkan masuk lingkungan sekolah agar anak anak tidak terganggu dalam proses KBM.
Karena pengalaman semen tara KBM orang tua sudah masuk kelas sama
sama dengan anaknya sehingga guru tidak fokus lagi mengajar.
“Cukup 10 hari MPLS orang tua sama sama.membaur. Namu begitu KBM dimulai, orang tua dilarang masuk. Biarkan anak anak mandiri karena tugas guru untuk mendidik mereka,” tegas Wahani. (Meldi S)