MANADO,PROSULUT.Com – Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Manado, sukses menggelar Asesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan diikuti 45 peserta anak didik.
“Tidak ada kendala yang ditemui, hanya saja hari pertama pada sesi dua mengalami gangguan jaringan, sampai beberapa kali ganti token,” kata Kepsek SMPN 4 Manado Dr. Rita Rosali Palit.
Hari pertama ANBK, SMPN 4 Manado dikunjungi Asisten I Sekot Bidang Pemerintahan Kota Manado, Herry Saptono, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado, Dr Deisy Lumowa, MPd serta para petugas dari Dikbud Kota Manado yang memantau ANBK.
Mantan Kepsek dan Guru Teladan ini mengatakan, ANBK untuk mengukur kualitas Pendidikan di Kota Manado oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. “Ini merupakan penerapan kurikulum merdeka dengan Profil Pelajar Pancasila sehingga anak didik tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga punya karakter yang baik,” kata Rosali memberi penjelasan.
Profil Pelajar Pancasila adalah beriman, bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis serta kretatif.
Saah satu bentuk profil pelajar Pancasila yaitu berdemokrasi dan itu akan diwujudkan lewat pemilihan OSIS nanti. “Mereka akan belajar berdemokrasi lewat pemilihan OSIS sehingga saat mereka mengikuti Pemilu tidak canggung lagi. Itu salah satu bentuk nyata penerapan merdeka belajar,” jelasnya.
Mantan Kepsek SMPN 11 Manado ini mengatakan, SMPN 4 Manado kini memiliki sekitar 650 siswa yang tercatat dalam Dapodik. Suasaa belajar sangat mendukung karena lingkungan sekolah begitu sejuk, membuat siapapun yang berad di SMPN 4 merasa betah.
Ruang tunggu berada di tempat terbuka dibawah pohon beringin yang begitu rindang. Angin sepoi-sepoi menambah kesejukan kingkungan SMPN 4 manado.
Tak heran kalua pada tahun 2021 lalu sekolah yang ada di karombasan ini mendapatkan penghargaan Sekolah Berwawasan Lingkungan. Bahkan Kepsek Dr. Rita Rosali Palit mendapatksn prnghargssn Best PrincipalAward serta mendapat penghargaan dari International Human Resources Development Program.
Menurutnya, anak didik sekarang ini amat berbeda dengan masa-masa sebelumnya dimana mereka berada di era teknoligi sehingga terkadang anak-anak lebih pinter dari guru karena akses untuk belajar terbuka lebar. “Makanya sekarang ini gueu-guru bukan sekedar mentransfer ilmu kepada anak didik, tetapi lebih kepada mem fasilitasi para siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Makanya Merdeka Belajar wajib dilaksanakan guna terciptanya anak didik yang mampu membekalai diri masing-masing dimasa yang ada datang dengan era kompetisdi yang luar biasa ketat dewasa ini,” kata Rosali seraya menambahkan, para guru harus terus memperkuat SDM agar tidak kalah dengan anak didik. (meldis)