PROSULUT.COM, MANADO – Sosialisasi peningkatan mutu guru dan kepala sekolah prestasi dalam transformasi pembelajaran sekolah dasar, ditutup pelaksanaannya oleh Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Manado, Lexie Polohoen, S.Pd, mengatasnamakan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Rabu (29/05/2024).
Sosialisasi yang berlangsung, Senin (27/05/2024) hingga Rabu, (29/05/2024), di Auditorium Sam Ratulangi, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut), dibuka Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dikbud Manado, Christin Natalia Takalao, M.Th.
Natalia dalam sambutannya mengatakan, transformasi pembelajaran telah memberikan solusi bagi sistem pendidikan, khususnya terhadap pembaruan yang didasarkan pada perkembangan zaman.
Seiring lajunya teknologi di era moderenisasi, digitalisasi dan globalisasi, sektor pendidikan terus mengalami peningkatan bahkan kemajuan karena informasinya dapat diakses secara cepat dan tepat.
Terkait dengan kemajuan tersebut, kepala sekolah dan tenaga pendidik diingatkan untuk terus berkreasi dan berinovasi sehingga ilmu pendidikan yang diperoleh dapat diterapkan lebih optimal dan terarah
“Era digital telah memberikan pengembangan ilmu yang mudah, cepat dan tepat. Dengan begitu dalam mengembangkan dan mengintergasikan kepada anak didik,” ujar Natalia, di depan ratusan kepala sekolah.
Lebih jauh dikatakan, peran aktif tenaga pendidik dalam mengembangkan pendidikan harus sejalan dengan metode pembelajaran. Begitu juga dalam penerapannya, pendidikan yang diajarkan kepada peserta didik tidak boleh bertentangan dengan program pemerintah.
Globalisasi kata Natalia, adalah fenomena yang tidak bisa dihindari oleh semua kalangan. Namun jika tidak dibarengi dengan filter yang kuat, globalisasi dapat berakibat pada krisis akhlak.
Di kalangan pelajar misalnya, penggunaan ponsel kerap menjadi biang masalah, karena pada usia tersebut banyak ditemukan pengguna ponsel mengakses situs – situs yang belum layak ditonton atau dikonsumsi.
“Di sinilah peran guru dituntut melakukan bimbingan dengan tujuan untuk meminimalisir kebiasaan buruk tersebut. Selain guru juga harus mampu menghasilkan sumber daya yang unggul, serta menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,” ujar Natalia.
Sebelumnya, sosialisasi tersebut menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Dr Ferry Daud Liando, dan dari BPMP Sulut. (jeting)