MANADO, PROSULUT.com – Kebijakan Pemerimtah Kota Manado melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, akan menerapkan full day bagi sekolah tingkat SD/SMP baik suasta maupun negeri, menuai tangapan pihak sekolah swasta.
Sebagian besar sekolah suasta (SS) melalui orangtua murid tidak sependapat dengan apa yang diwacanakan pihak Dikbud Manado untuk menerapkan full day.
Kepala SD GMIM 20 Manibang Manado, Ernni Rosang menjelaskan, hal ini sudah pernah dilakukan, dengan mengacu pada program K13, namun tidak berjalan sesuai harapan, orangtua akan lebih repot terlebih pihak sekolah.
“Peserta didik perlu istirahat atau tidur yang cukup, tentunya ini harus ditopang dengan sarana dan prasarana, begitu juga dengan orangtua tentu harus membawa makan untuk makan siang,” jelas Rosang dengan nada serius.
Kalau di Taiwan menurut Rosang, memang sudah tersedia, peserta didik sudah punya loker tersendiri, jadi jika mereka akan istirahat/tidur tidak akan terganggu dengan rekan yang lain.
Dikatakan, jika full day diterapkan, maka kegiatan para anak didik diluar sekolah akan tidak maksimal, bagaimanapun mereka ada kegiatan seperti PPA dan kegiatan lainnya.
“Bagi guru-guru tidak masalah full day karena para guru memang terikat kontrak untuk mengajar sesuai jam yang ditentukan. Namun bagi siswa dan orang tua, sebagian besar keberatan dengan wacana tersebut,” jelasnya. (jet)