Steven Sayangkan Ada Guru Enggan Kembangkan Kompetensi

Posted on

PROSULUT.COM, MANADO – Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Manado, Steven Tumiwa MPd, menyayangkan masih adanya guru – guru tertentu yang enggan mengembangkan mutu pendidikan dan kompetensi karena merasa telah berada di zona nyaman.
Menurut Steven pemikiran seperti itu harus dihilangkan karena tidak sejalan dengan tujuan utama pendidikan. Sebaliknya Steven mengajak setiap guru membekali diri dengan pengetahuan, khususnya dalam pengembangan pembelajaran.
“Mungkin mereka (oknum guru-red) sudah tahu, sudah cukup tahu, sudah jago, jadi sudah tak perlu lagi mengembangkan kompetensi. Perlu saya tegaskan, fungsi guru tidak hanya berdiri di depan kelas, tetapi bagaimana guru itu dituntut untuk menjadi fasilitator,” ujar Steven, saat menutup kegiatan ‘Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dalam Transformasi Pembelajaran Jenjang Sekolah Dasar Kota Manado’, di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (07/11/2023) dan Senin (13/11/2023).
Hanya saja kata dia, untuk menjadi fasilitator, guru harus bisa bertransformasi atau melakukan perubahan, sehingga mutu serta kualitas pendidikan akan semakin jelas arahnya.
Sebaliknya jika seorang guru tidak melakukan transformasi, yang bersangkutan hanya akan menjadi tenaga pendidik biasa – biasa saja, karena tak ada upaya untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki.
Selain itu tambah Steven, guru juga harus dapat melakukan refleksi dan diikuti dengan tindak lanjut, bukannya membiarkan masalah yang temukan itu menjadi berlarut – larut.
Pada kesempatan itu, Steven juga menyinggung peran kepala sekolah, yang menurutnya, tidak hanya melaksanakan fungsi sebagai supervisi perangkat pembelajaran, tapi juga mampu bertindak menjadi supervisi saat melakukan kunjungan ke kelas.
“Yang dituntut dari kepala sekolah adalah kemampuan saat melakukan supervisi, seperti pengawasan, pemeriksaan serta inspeksi terhadap mode pengajaran guru mata pelajaran,” kata Steven mengingatkan.
Namun tak kalah pentingnya bagaimana seorang guru mampu menyusun Capaian Pembelajaran atau CP yang kemudian diurai dalam kapasitas pembelajaran untuk selanjutnya dievaluasi.
“Hindari untuk selalu berorientasi pada hasil tapi pada akhirnya justru mengabaikan prosesnya. Saya juga mengingatkan jangan hanya membuat penilaian sumatif tapi juga penilaian formatif dengan tujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran,” jelas Steven
Hadir pada kegiatan itu, kepala bidang (Kabid) Pembinaan SD, Natalia Takalao MTh, kepala sub (Kasub) Perencanaan Margaretha Runtuwarouw SE Ak, kepala seksi (Kasi) di Bidang Pembinaan SD, Tirsa Runtuwarouw dan 227 Kepala SD, baik negeri maupun swasta. (jeting)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *