PROSULUT.COM, MANADO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 88 Manado, Nansi Pesik mengatakan studi proyek adalah bagian program yang sudah direncanakan bagi kelas ujian.
Sebelum pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) peserta didik diajak ketempat seperti Benteng Moraya, Museum Narkoba dan industry kerajinan tangan di Pulutan Minahasa.
“Hal ini berdampak baik bagi peserta didik guna penambahan ilmu secara nyata di tanah minahasa,” sebutnya kepada awak media diruang kerjanya Jumat 3/5/2024.
Benteng Moraya terbuat dari batangan kayu-kayu besar berbentuk pagar. Lokasi ini dahulu adalah kampung pertama masyarakat Minahasa, yang sebelumnya bernama Toudano, dan kalau sekarang namanya Minawanua.
Dari Benteng Moraya peserta didik mengunjungi, Desa Pulutan. Desa Pulutan merupakan salah satu dari tiga daerah pengrajin gerabah di Indonesia Timur.
Di Desa ini peserta didik diberikan kebebasan, meskipun didampingi para pengrajin, untuk membuat sesuatu sesuai selera.
“Kita jangan hanya menonton berbuatlah sesuatu yang berguna demi cita-cita,” katanya.
Tak kala pentingnya ketika para peserfta didik melanjutkan perjalanan ketempat museum Anti Narkoba. Museum Anti narkoba atau yang dikenal juga sebagai Wale Anti narkoba, ditempat inilah para peserta melihat secara jelas korban narkoba.
Dan mendapat wejangan dari nara sumber untuk tidak melakukan ataupun mencoba menggunakan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.
Menurut Nansi, kegiatan ini tidak berakhir disini melain
kan para peserta diwajibkan membuat catatan selama melakukan perjalanan.