MANADO,PROSULUT.com – Untuk menjadi sekolah penggerak tentunya dinilai dari sikap dan perilaku seseorang terlebih selaku sekolah penggerak yang dapat mengayomi dan menyelaraskan serta dapat menjadi contoh bagi peserta didik, guru dan masyarakat sekitar.
Hal ini bertolak belakang dengan sikap oknum kepala sekolah yang baru saja dinyatakan lolos dari sekolah penggerak.
Kejadian ini terjadi pada jurnalis pendidikan saat menyapa kepala sekolah saat berkunjung di kantor dinas pendidikan, Rabu 18/5/2022.
Sikap arogan diperlihatkan dengan ungkapan kata, masih urusan ini lebih penting, sambil memperlihatkan map yang dipegangnya. Padahal pihak jurnalis punya maksud yang baik terhadap kepala sekolah tersebut.
Tentunya dinas pendidikan tidak mengajarkan hal seperti ini, untuk itu pihak dinas pendidikan harus memperhatikan/memanggil kepsek tersebut untuk di beri pembinaan jangan sampai terjadi pada siswa atau orangtua murid terlebih para staf pengajarnya, tentunya memalukan,”masakkan seorang pemimpin yang seharusnya menjadi teladan terlebih sekolah penggerak punya sikap seperti itu,” jelas orangtua murid yang tidak ingin namanya dipublikasikan. (jet)
