MANADO, PROSULUT.com – Unsrat (Universitas Sam Ratulangi) Manado membuktikan diri sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menerapkan tekonologi kekinian untuk menjaga dan melindungi data akademik, teknologi blookchain.
Blockchain adalah teknologi penyimpanan data secara terdistribusi yang menggunakan penanda digital dengan teknologi kriptografi. Dengan adanya teknologi blockchain, data dan dokumen digital yang telah dibuat tidak dapat diubah lagi sehingga meningkatkan keamanan dan integritas data tersebut.
Setiap pembaruan terhadap data dicatat dan dapat ditelusuri kembali sehingga memudahkan untuk mendeteksi perubahan data secara ilegal.
“Dengan suksesnya implementasi teknologi blockchain ini, semua data, dan dokumen digital yang tersimpan di pangkalan data Portal INSPIRE sebagai portal layanan akademik di Unsrat terlindungi,” jelas Rektor Unsrat Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc, DEA dalam siarannpersnya, Rabu (25/5/2022).
Blockchain, menurut Rektor, menjadi single and trusted view of the truth untuk semua data yang terlibat dalam proses akademik untuk mahasiswa, dari awal masuk hingga studinya selesai.
Dijelaskan, pengimplementasia teknologi Blockchain menjadi bagian dari upaya Unsrat untuk meningkatkan kualitas keamanan layanan data akademik yang tersimpan di pangkalan data serta meminimalkan upaya kecurangan maupun kesalahan yang tidak terdeteksi.
Humas Unsrat Drs. Max Rembang M.Sc menambahkan, dengan diimplementasikannya teknologi Blockchain, dalam waktu dekat Unsrat akan menyediakan juga layanan verifikasi data akademik berbasis Blockchain kepada pihak eksternal.
Layanan teknologi ini akan bermanfaat bagi pihak industri yang ingin merekrut lulusan Unsrat untuk dapat melakukan verifikasi data identitas dan prestasi akademik lulusan secara lebih akurat dan terpercaya sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan serapan lulusan di dunia kerja.
“Hal ini juga menunjukkan tekad Unsrat untuk terus berinovasi menuju perguruan tinggi yang unggul dan berbudaya serta ikut mendukung pilar teknologi di Era Revolusi Industri 4.0,” sebut Rembang. (LAF)