MANADO,PROSULUT.COM – Walikota Manado,Andrei Angouw, melalui Sekretaris Pemerintah Kota Manado, Micler Lakat, mengapresiasi kegiatan selebrasi dalam rangka HUT Guru dan PGRI yang diadakan di Aula Pemkot Manado, Kamis 25 November 2021.
Kegiatan tersebut diawali dengan Doa bersama yang di pimpin oleh Sekretaris PGRI Kota Manado, Dr Olga Wahani, yang dihadiri oleh pemerintah kota manado, diwakili Sekot Micler Lakat, Ketua PGRI Sulut, Drs Star Wowor, Ketua PGRI Kota Manado Dr Daglan Walangitan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, bersama jajarannya, serta sebagian untusan peserta didik, Kepala Sekolah SD maupun SMP yang ada di Kota Manado.
Lakat dalam sambutannya mengatakan, ternyata hari Guru, dan PGRI yang ke 76, tentunya kalau bangsa itu maju,” semakin tua,” pendidikan di Kota Manado tentu semakin maju.
“Kami memberikan apresiasi atas kegiatan yang sudah lakukan antara lain peran guru, peserta didik dan orangtua, ditengah pandemic covid-19,” jelasnya.
Kalau dulu guru dikenal dengan pahlawan tanpa tanda jasa, namun sekarang beruba minsetnya, guru-guru yang mengabdi 10 sampai 30 tahun akan diberikan penghargaan Satialencana, supaya mereka juga merasakan pemberian karya satialencana dari Negara, yang nantinya akan ditanda tangani oleh Presiden.
“Semakin cepat pendidikan kita ini naik, maka tentunya sumber daya manusia (SDM) akan lebih baik pula,” ucapnya.
Lanjut Sekot, Kota Manado selaku Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara, dari 15 kabupaten kota yang ada, dilanda Pandemic Covid-19, yang memaksa pembelajaran jarak jauh atau daring atau virtual. “Tetapi setelah dievaluasi, anak-anak kita sudah bosan dengan virtual,” tukasnya.
Lakat bersyukur, atas berkat kerja sama yang baik maka Kota manado saat ini, sudah masuk pada level dua.
“Pada bulan Juni kemarin gelombang kedua menghantam Kota Manado sehinga kita berada pada level empat, zona merah, tapi berkat kerja keras dan kerja sama seluruh lapisan masyarakat, stakeholder terkait, TNI, Polri, pemerintah daerah kita dapat turunkan PPKM level tiga,” tutur Sekot lagi.
Hasil yang dicapai adalah berkat kerja keras dari pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota Manado, dengan menggalakkan vaksinasi masal dan juga menjaga protocol kesehatan dan saat ini kita pada level dua atau zona kuning.
“Ketika kita turun pada level dua maka pemerintah mengijinkan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas 50 persen atau menyesuaikan dengan jumlah siswa yang ada, yang kini sudah masuk pada bulan kedua setelah dimulai pada 1 oktober 2021,” ungkapnya.
Mikler Lakat berharap agar semua dapat mengukuti regulasi yang ada baik dari pusat, pemerintah provinsi terlebih pemerintah Kota Manado. (jet)