25 Siswa SDN 46 Ikut Simulasi ANBK, PTM Berjalan Lancar

Marwiyah Hanzah Piola
Marwiyah Hanzah Piola, MPd

MANADO, PROSulut.com – Simulasi Asesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di tingkat Sekolah Dasar sudah dan sedang berlangsung di sejumlah sekolah. Ada yang melaksanakan secara mandiri, ada juga sekolah yang bergabung dengan sekolah lainnya yang memiliki seperangkat media pembelajaran mumpuni.

SDN 46 Kota Manado misalnya, bergabung dengan sekolah lainnya karena belum memiliki computer atau media pembelajaran yang lengkap. “Kami belum dapat bantuan IT yang lengkap. Yang baru diterima hanya tiga unit laptop,” kata Marwiyah Hanzah Piola, MPd kepada wartawan pendidikan di ruang kerjanya.

Ditemui di sela-sela PTM terbatas, Piola mengatakan, sudah tiga kali anak didik dari SDN 46 mengikuti simulasi dan gladi bersih di sekolah bergabung. “Mereka sudah cekatan mengerjakan soal yang diajukan karena guru kelas 5 memang cukup berkompoten di bidang IT,” kata mantan Kepsek SD Cokroaminoto ini meyakinkan.

Dikatakan, ada 25 siswa kelas lima SDN 46 yang ikut simulasi ANBK untuk beradaptasi. “Nantinya mereka akan melaksanakan ANBK pada tanggal 15 November dan merasa tidak canggung lagi,” ujar Piola lagi.

Kepsek berhati mulia ini lebih jauh memaparkan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang berlangsung sejak 1 Oktober 2021 berjalan lancar dan terkendali. Siswa masuk 50 persen dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat.

Begitu masuk lingkungan sekolah, siswa langsung diukur suhu tubuh, kemudia mencuci tangan memakai sabun pada air yang mengalir serta handsanitizer, lalu menuju ruang kelas untuk memulai mata pelajaran.

Sebelumnya, ruangan sudah disterilkan dengan memakai disinfektan agar siswa maupun tenaga guru terhindar dari penyebaran Covid 19.

Begitu juga saat pulang sekolah, orang tua wajib menjemput anaknya tepat waktu. “Kami menerapkan protocol kesehatan yang ketat,” kata mantan Kepsek SDN 47 Manado.

Sejak dipercayakan memimpin SDN 46, Marwiyah terus melakukan pembenahan mulai dari penataan lingkungan, membuat taman-taman, mengecet dinding sekolah serta memperbaiki gedung yang sudah rusak. “Begitu masuk ada ruangan belajar yang tidak layak lagi. Namun kini sudah agak mendingan sehingga anak didik bisa nyaman dan betah untuk belajar,” ujar mantan Kesep SDN 13 Manado ini.

Harus diakui, ditangan Marwiyah Piola, jumlah siswa SDN 46 terus mengalami peningkatan. “Yang penting melayani dengan hati,” tegas Marwiyah yang setiap hari Jumat membagikan ratusan nasi bungkus bagi pemulung dan petugas sampah atau mereka yang membutuhkan uluran tangan. (meldi sahensolar)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *