PROSULUT.COM, MANADO – Tak henti-hentinya isak tangis di rumah duka keluarga Sading Salamaa, keluarga seolah tak sanggup dengan peristiwa yang dialami oleh putra tercintanya.
Cleon Jaasiel Sading adalah siswa kelas satu SD GP Berea Buha Manado.
Dia salah satu siswa yang menjadi korban lakalantas tunggal mobil antar jemput yang terbalik pada Selasa 17 September 2024, di jalan belakang GPI menuju sekolah di bilangan Ringroad dua Kecamatan Mapanget.

Dalam insiden tersebut dua siswa dinyatakan meninggal dunia sedangkan 7 lainnya mengalami luka ringan dan trauma.
Cleon anak ketiga dari empat bersaudara dari keluarga Sading Salamaa.
Rintihan air mata tak terbendung saat teman-teman sekolah maupun sekelas datang bersama dengan para guru mermbawa seuntai kembang (bunga) yang bertuliskan selamat jalan Cleon sayang…
Bukan hanya Keluarga, di bangsal duka para pelayat pun terlihat mata memerah dan mengusap air mata merasa sedih dengan apa yang di alami anak seusia Cleon.

“Cleon anak pinter sangat akrab dengan teman-temanya baik kakak kelas maupun teman sebayanya, tapi apa mau di kata, Tuhan punya kehendak,” sebut salah satu orang tua murid yang sering mendampingi anaknya antar jemput.
Kalau memang tau akan terjadi seperti itu tidak mungkin orang tua merelakan anaknya untuk pergi kesekolah,” tambahnya.
Orang tua pun berharap kepada pemerintah agar ada sekolah negeri di area GPI.
“Sekolah negeri di area GPI terlalu jauh, sedangkan kami disini terbilang padat penduduk, lantaran banyak perumahan” pungkas para pelayat.(jet)