PROSULUT.com, MANADO – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), menggelar Lomba Sekolah Sehat.
Guna memperoleh hasil yang mendekati sempurna, maka tim penilai tidak hanya diambil dari instansi Disdikbud tapi juga melibatkan penilai dari Dinas Kesehatan Manado (Dinkes) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Tim penilai berjumlah empat orang.
Awak media yang melakukan pemantauan di Kecamatan Tuminting, Jumat (25/04-2025), tim penilai mengunjungi satuan pendidikan, baik SD maupun SMP, di antaranya SD Negeri 19, SD Negeri 47, SD Negeri 49, dan SMP Negeri 11 Manado.
Kepala SD Negeri 19 Manado, Sarlota Ansar yang ditemui di sela-sela kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya terus menopang program pemerintah. Kami kali ini mengikuti Lomba Sekolah Sehat dalam rangka memperingati Hardiknas pada 2 Mei 2025 mendatang.
“Tentunya, lomba kali ini bukan hanya sekedar mengejar predikat juara, tapi kita belajar mempertahankan dan bahkan meningkatkan apa yang kita capai saat ini agar sekolah kita benar-benar mewujudkan sekolah yang sehat, baik lingkungannya, maupun jasmani dan rohani peserta didik, pendidik, dan tenaga administrasi,” paparnya.

Ia menjelaskan, sejak menjabat Kepsek, pihaknya terus berinovasi melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Syukur masyarakat lebih khusus orangtua peserta didik sudah menikmati dampak perubahan itu.
“Perubahan itu harus dimulai dari diri sendiri. Ke sekolah tepat waktu, mengajar sesuai kurikulum, administrasi terkontrol dengan baik, kehadiran para pendidik, peserta didik, dan staf administrasi dipastikan sesuai peraturan sekolah,” jelasnya.
Jika semua ini sudah dilaksanakan baik, sambungnya, dampaknya akan bermuara pada sebuah hasil proses belajar-mengajar yang melahirkan peserta didik berkualitas dan berdaya saing ke depan.
Lain lagi dengan pernyataan Kepala SDN 47 Manado, Dr. Olga Wahani. Ia mengaku, walaupun sekolah yang dipimpinnya itu sering dilanda banjir saat hujan deras, tapi terus berusaha tampil serasi dan asri. Halaman sekolah yang luas dengan taman yang indah dan asri karena penataan bunga yang apik, membuat warga sekolah selalu merasa nyaman.
“Terima kasih kepada semua warga sekolah, terutama staf pendidik. Karena kerja keras kita semua, lingkungan tempat kita melaksanakan proses belajar-mengajar selalu terasa nyaman dan sehat,” ujarnya.
Kepsek bergelar strata tiga itu meminta dinas terkait dan pemerintah Kota Manado segera menemukan solusi agar SDN 47 ke depan tidak terus menjadi langganan banjir.
“Saluran air yang di belakang gedung sekolah harus dikeruk dan tanggulnya dibuat lebih tinggi lagi, sehingga saat hujan deras airnya tidak hingga ke halaman sekolah dan bahkan ruang belajar,” pintanya.

Lain halnya dengan SMP Negeri 11 Kota Manado yang dipimpin Kepsek Lidya G.L. Pantimbano. Walupun ramah lingkungan, air bersih di sekolahnya tidak mengalir sehingga toilet terkesan jorok.
Padahal menurut Gubernur Sulut saat memberikan arahan di kantor Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) kepada seluruh Kepsek, toilet menjadi perhatian khusus karena toilet bisa menjadi sumber penyakit.
“Pompa air kami barusan rusak, sehingga air tidak mengalir. Mesin pompanya baru akan diperbaiki,” ujarnya. (jet)