KONSEP KHOTBAH Minggu, 21 Mei 2023 Kisah Para Rasul 1:12-26, TEMA: “Menanti Dengan Tekun, Sehati Dalam Doa Bersama”

Tema khotbah saat ini ialah:
“Menanti Dengan Tekun, Sehati Dalam Doa Bersama”.

Jadi, apa yang dinantikan dengan tekun, sehati dalam doa bersama itu? Yaitu yang disuruh Yesus untuk mereka nantikan seperti yang dikatakan pada ayat 4, 5 dan 8. Apa itu? Yaitu Roh Kudus yang akan turun kepada mereka.

Mengapa Yesus menyuruh para murid untuk menantikan Roh Kudus yang akan dicurahkan kepada mereka? Dan mengapa Roh Kudus akan dicurahkan kepada mereka?

Yaitu karena Yesus sudah menyelesaikan tugasnya di bumi, yaitu untuk mati demi menebus dosa manusia, supaya oleh penebusan itu manusia dibenarkan di hadapan Allah dan memperoleh keselamatan yang kekal. Sekarang, karena Dia sudah menyelesaikan tugas-Nya di bumi Dia akan naik ke sorga, dan Dia telah memerintahkan murid-murid-Nya untuk memberitakan tentang keselamatan yang telah tersedia di dalam Dia ke seluruh bangsa.

Matius 28:18:20 berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Itulah juga yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 1:8 tadi, “Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Jadi, dalam rangka penugasan yang Yesus berikan kepada para murid, kepada gereja, untuk memberitakan Injil dan Firman Kristus, maka Yesus akan naik ke sorga dan dari sorga Ia akan mencurahkan Roh Kudus kepada para murid – gereja.

Bila demikian menjadi pertanyaan yang penting untuk kita pikirkan, apa urgensi dari Roh Kudus sehingga Ia harus dicurahkan kepada para murid, dan para murid di wanti-wanti untuk menantikan-Nya? Mari kita lihat.

Jemaat yang dikasihi Tuhan.

Sebelum Yesus masuk dalam pelayanan, terlebih dahulu Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan dan dalam pembaptisan itu Roh Kudus dari sorga turun ke atas-Nya.(Lukas 3:21-22).

Setelah Roh Kudus turun ke atas-Nya, Yesus memulaikan misi pelayanan-Nya dan Roh Kudus memberi kuasa kepada Yesus dalam melaksanakan pelayanan-Nya.(Kisah 10:37-38).

10:37Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, 10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.

Menurut kesaksian keempat Injil, sesudah Yesus dibaptis dan Roh Kudus turun ke atas-Nya, pelayanan-Nya sangat dinamis dan penuh kuasa: mengusir setan-setan, menyembuhkan orang-orang sakit, mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Allah dll.

Bila kita menelusuri kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus, maka akan didapati bahwa Kerajaan Allah adalah pokok utama dalam kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus:

Pada awal pelayanan-Nya di bumi: Markus 1:15, “Kata-Nya: ‘waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Pada akhir pelayanan-Nya di bumi, yaitu sesudah kebangkitan-Nya dan sebelum kenaikan-Nya ke sorga: Kisah Para Rasul 1:3, “Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.”

Bila demikian apakah Kerajaan Allah itu?

Kerajaan Allah ialah kenyataan tentang kehadiran, Allah dan pemerintahan-Nya di tengah-tengah kita di bumi melalui Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus dilahirkan kembali ke dalam Kerajaan Allah untuk memperoleh keselamatan kekal dan mengalami kehidupan yang baru di bumi, yang dipimpin oleh kehendak dan kebenaran-Nya, sampai disempurnakan di dalam sorga nanti.

Kerajaan Allah adalah transformasi dari alam dunia yang telah jatuh, sehingga menjadi ciptaan Allah yang baru. Kerajaan Allah adalah situasi baru, kondisi baru, hidup baru di mana Allah yang memerintah dan berkuasa.

Jadi, misi Yesus di dunia ini ialah menghadirkan dan mendirikan Kerajaan Allah di muka bumi ini, dan membawa sebanyak mungkin orang untuk masuk dan hidup di dalamnya. Orang-orang yang dibawa masuk menjadi warga Kerajaan Allah mengalami kehidupan yang ditebus dari dosa, dikuduskan, diperbarui untuk mewujudkan kehidupan yang berbeda di tengah dunia ini, dan kehidupan yang kekal di sorga. Dalam menjalankan misi-Nya itu, Tuhan Yesus dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga pelaksanaan misi-Nya itu berhasil.

Misi Yesus itu kemudian diserahkan kepada gereja untuk dilanjutkan oleh gereja, dan untuk itu Tuhan Yesus pun mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada gereja.

Jemaat yang dikasihi Tuhan.

Untuk apa Tuhan Yesus mencurahkan Roh Kudus kepada para murid dan gereja?

Supaya kita boleh dilahirkan kembali dalam Kerajaan Allah dan menjadi warga Kerajaan Allah dan mengalami pertumbuhan Rohani di dalamnya. Itulah yang dikatakan dalam Yohanes 14:16,17, 26 dan 16:7-10.

14:16Aku akan minta kepada Bapa , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17yaitu Roh Kebenaran… 14:26tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu, 16:7Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Supaya gereja menerima Kuasa untuk menjadi saksi – untuk menjalankan misi Kristus di bumi ini. (Kisah 1:8).

Jadi, Roh Kudus diberikan untuk 2 hal: 1) membuat orang menjadi bertobat, percaya Yesus, bertumbuk dalam karakter Kristus, dan 2) Supaya gereja memiliki kuasa, yang adalah kuasa Allah sendiri, dalam melaksanakan misi pelayanannya di dunia ini.

Dua hal ini harus berjalan bersama. Orang-orang yang melayani haruslah orang-orang yang sudah bertobat, percaya Yesus dan memiliki karakter Kristus. Selain itu orang-orang yang melayani haruslah orang-orang yang diperlengkapi Allah dengan Kuasa Roh Kudus-Nya.

Ketika dua hal ini berjalan bersama maka pelayanan pasti berhasil.

Kitab Kisah Para Rasul adalah Kitab yang mengisahkan tentang keberhasilan pelayanan Injil dalam gereja mula-mula. Secara geografis Injil diberitakan mulai dari Yerusalem sebagai pangkalan (1 -7), lalu menuju ke Samaria dan Yudea (8 – 10), lalu di bawa sampai ke ujung bumi (Roma waktu itu dianggap sebagai ujung bumi) (11 – 28). Dari segi budaya, Injil diberitakan pertama-tama kepada orang-orang Yahudi dan banyak orang Yahudi yang menjadi percaya, lalu ke dunia Helenis (Yunani) di mana banyak sekali orang Yunani yang menjadi percaya, sampai Injil di bawa di pusat kekafiran yaitu kota Roma dan munculnya jemaat Kristen di Roma. Bila kita membaca Kitab Kisah Para Rasul, kita akan mendapati bahwa Roh Kuduslah yang berperan kunci dalam keberhasilan misi pelayanan itu. Lukas sebagai penulis Kitab Kisah Para Rasul mau menyaksikan bahwa gerak maju pelayanan Injil yang dicatat dalam Kisah Para Rasul, tidak terjadi oleh kehendak dan kemampuan manusia. Itu terjadi oleh kehendak Allah melalui peranan Roh Kudus.

Tanpa pekerjaan Roh Kudus dalam pelayanan yang kita, gereja kerjakan, pelayanan kita tidak akan berhasil. Roh Kudus adalah kunci kemajuan dan keberhasilan pelayanan gereja. Itulah Urgensi pemberian Roh Kudus kepada para murid, kepada gereja. Maka para murid menantikan kedatangan Roh Kudus itu.

Bagaimana sikap mereka menantikan Roh Kudus? Yaitu bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama (ay.14).

Bertekun dengan sehati artinya bertekun dalam kasih. Mewujudkan kehidupan bersama (bersekutu) dalam kasih satu dengan yang lain.

Kalau kita sebagai jemaat menciptakan suatu iklim yang penuh kasih persaudaraan berdasarkan kasih Kristus, mewujudkan persekutuan yang saling mengasihi, saling peduli, saling membantu, menjauhkan diri dari segala hal yang bisa menimbulkan percekcokan, perseteruan, permusuhan, membangun hubungan yang akrab satu dengan yang lain, itu akan menjadi suasana yang kondusif untuk Roh Kudus hadir dan bekerja di tengah-tengah persekutuan kita dan dalam masing-masing pribadi kita. Itu akan seperti ibarat tanah yang sudah digarap, sudah ada bedeng-bedengnya, tinggal menanam benih-benihnya dan pasti benih-benih itu akan tumbuh.

Bila suatu persekutuan jemaat diwarnai dengan perseteruan, keretakan, perpecahan, sepertinya Roh Kudus tidak akan hadir di sana. Itu akan bagaikan tanah yang belum digarap, yang masih penuh dengan lalang dan rerumputan, sehingga ketika ditanami benih, benih itu tidak akan tumbuh.

Maka supaya Roh Kudus selalu hadir di tengah persekutuan jemaat kita dan dalam kehidupan kita masing-masing, mari kita bertekun dengan sehati, atau bertekun dalam kasih satu dengan lainnya.

Kedua, bertekun dalam doa. Tuhan hendak mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada kita supaya kita dapat melaksanakan tugas-tugas pelayanan dengan efektif, memajukan Kerajaan Allah di tengah-tengah dunia ini. Namun untuk itu Tuhan juga menghendaki kita bertekun dalam doa untuk meminta Roh Kudus datang, memenuhi gereja, memenuhi setiap orang percaya dan memenuhi hamba-hamba-Nya.

Amin!

Pdt.Chrystshinov Musa Mawitjere,M.Th.
Pastori 3 GMIM Bukit Moria Tikala Baru, Sabtu, 20 Mei 2023 pkl 20.27

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *