Libatkan Seluruh Unsur, Disdikbud Manado Akan Lombakan Budaya  Sekolah Sehat

Posted on

PROSULUT.com,MANADO – Salah satu faktor tidak bergairahnya sektor pariwisata, disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan objek vital, baik milik pemerintah maupun non pemerintah.

Itu sebabnya, untuk mengembalikan kebiasaan buruk masyarakat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Manado, akan melombakan budaya atau program sekolah sehat, dengan melibatkan seluruh unsur yang ada di setiap satuan pendidikan.

Disdikbud Kota Manado menilai, dengan membiasakan sekolah menangani sampah secara teratur dan terorganisir, dapat menghasilkan nilai positif dan mengembalikan citra terhadap potensi yang dimiliki suatu daerah.

“Kenapa sekolah kita libatkan untuk peduli lingkungan bersih, karena sekolah merupakan tempat bertemunya para generasi penerus bangsa. Dengan mendidik para murid untuk peduli kebersihan sejak dini, mereka akan terbiasa dengan lingkungan yang sehat hingga dewasa nanti,” ujar Kepala Disdikbud Kota Manado, Steven Tumiwa, M.Pd, pada pembukaan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dalam Pembelajaran Deep Learning, di Balai Pengembangan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut), Senin (25/03/2025).

Namun kata Steven, apa pun program yang dilakukan pemerintah tidak akan berjalan maksimal jika hanya melibatkan kelompok – kelompok tertentu. Sebab kata dia, untuk mengembangkan program tersebut, seluruh pihak harus dilibatkan termasuk masyarakat.

Sementara Kepala BPMP Sulut, Febry H.J. Dien, mengatakan, kepala sekolah harus tahu apa yang dimaksud dengan deep learning, mengingat program tersebut merupakan program prioritas kementerian pendidikan dasar dan menengah (Kemendikdasmen), sehingga perlu dikawal.

Selain itu kata Febry, Kemendikdasmen telah memberlakukan program sekolah model transformatif, dimana Kepala BPMP Sulut dan Kepala Disdikbud Manado, diparcayakan sebagai tim transformatif.

“Rencananya, Kemendikdasmen akan memilih beberapa sekolah untuk dijadikan sekolah unggulan. Khusus di Sulawesi Utara, hanya ada empat sekolah yang bakal dijadikan sekolah unggulan, untuk level SMA,” kata Febry.

Hanya saja untuk mencapai tujuan itu, Febry menegaskan, setiap tenaga kependidikan harus belajar. Karena dengan belajar, sekolah dapat mengembangkan setiap program yang dicanangkan Kemendikdasmen.

Pada bagian lain, Febry juga menyinggung soal fasilitas toilet yang ada di setiap sekolah yang menurutnya, harus layak untuk digunakan. Menurutnya, keberadaan toilet juga sempat disinggung Gubernur Sulut, Yulius Selvianus Komaling, saat memberikan sambutan di depan ratusan Kepala SMA/SMK.

Sedangkan di akhir sambutannya, Febry memotivasi peserta untuk selalu melayani dengan senyum. Dikatakan, senyum dapat menciptakan suasana kerja yang lebih positif, meningkatkan hubungan sosial, bahkan meningkatkan produktivitas.(tim APPM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *