PROSULUT.COM, MANADO-Mantan Pendeta Pelayanan GMIM di Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Manado, Pdt Olvy Suzane Wollah, MTh menjadi Khadim dalam Ibadah Minggu (9/6) yang dilaksanakan di Gereja Abigail. Sebanyak 307 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Nasrani –- 24 diantaranya dari Blok Wanita — hadir dalam ibadah termasuk Pendeta Pelayanan GMIM di Gereja Abigail, Pdt Henny Erungan, STh serta Kepala Satuan Pengamanan Rutan, Rico Wendur. Pdt Olvy dalam Khotbahnya, mengambil Kisah Para Rasul 5:1-11 sebagai bahan renungan dalam ibadah yang juga diisi pujin-pujian dari sejumlah Warga Binaan.
‘’Penghukuman Tuhan Allah bagi Ananias dan Safira merupakan tindakan disiplin untuk menjaga kemurnian hati jemaat di hadirat-Nya,’’ kutip Pdt Olvy dalam mengawali Khotbahnya. Oleh sebab itu, Ibu dari Pris dan Eric yang kini menjadi Pendeta Jemaat di GMIM Agape Malendeng itu mengajak jemaat yang hadir untuk hidup dengan hati yang jujur, rendah hati dan tulus dalam segala aspek kehidupan kita.
Menurutnya, ketulusan begitu penting dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama. ‘’Tidak ada manusia yang sempurna, karena kita semua masih memilliki banyak kelemahan. Jagalah hati, pelihara iman, saling menopang satu dengan yang lainnya,’’ pesannya.
Sementara Rico Wendur yang juga salah satu Penanggungjawab Pengurus Gereja Abigail Rutan Manado dalam arahan sekaligus penguatan menjelaskan bahwa semua yang ambil bagian dalam ibadah sama dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu, Rico Wendur mengajak Warga Binaan untuk bersama-sama menjaga ketertiban dalam pelaksanaan ibadah. ‘’Karena yang berbicara dihadapan kita ini secara fisik memang manusia, tapi dipakai oleh Tuhan. Oleh karena itu hargailah. Jangan kita menjadi seperti Firman Tuhan bahwa Rasul Petrus sudah mengingatkan tadi tidak dihiraukan oleh Ananias dan Safira,’’ ungkapnya. Dan, lanjutnya, ketika kita ada disini artinya Tuhan masih sayang dan memberikan kesempatan kepada kita dan ini adalah rencana Tuhan.
‘’Hargailah kesempatan yang ada dengan beribadah dan duduk diam. Waktu berdoa kita berdoa. Jangan banyak bacerita. Jangan kita ganggu orang lain yang sementara fokus beribadah apalagi pada saat Khotbah,’’ ingatnya.
Usai Ibadah Minggu, sorenya WBP Katolik ambil bagian dalam Ibadah Sabda yang dipimpin oleh Frater Made dan ditutup oleh Ibadah Tim Doa. *