PROSULUT.COM, MANADO – Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres Mapanget Barat (Map – Bar), Jeane Reinsina Rawung, S.Pd, mengaku, telah membatasi kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), menyusul tidak ada lagi ruang kelas untuk menampung siswa baru dengan jumlah lebih.
Jeane mengatakan, pada tahun ini, pihaknya hanya menerima 3 rombongan belajar (Rombel) atau setara dengan 100 siswa. Jumlah tersebut lanjut Jeane, berkurang 1 Rombel dari PPBD tahun lalu.
Menurut Jeane, membludaknya jumlah siswa di SD Inpres Mapanget Barat dari tahun ke tahun terus bertambah. Sama halnya dengan tahun ajaran 2024 – 2025, sekolah yang dipimpinnya tetap menjadi prioritas.
“Karena terbatasnya ruang kelas, kami terpaksa memberlakukan sistem belajar dengan dua sif atau pagi dan siang. Kalau tidak dibuat seperti itu, bisa – bisa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi tidak efektif,” jelas Jeane, kepada Prosulut.com, di ruang kerjanya, Selasa (02/07/2024).
Dasar itulah Jeane pun berharap ada prioritas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Manado, untuk menambah Ruang Kelas baru (RKB), sebagai solusi berprosesnya KBM yang menyenangkan dan nyaman.
“Usulan tersebut telah beberapa kali disampaikan ke Disdikbud Manado. Jawaban yang saya peroleh sangat positif. Rencananya penambahan RKB akan dibangun tahun ini,” kata Jeane, sembari meniru ucapan dari salah satu pejabat di Disdikbud Manado.
Di sisi lain, Jeane menandaskan, pada awal tahun ajaran akan merolling siswa kelas 2 hingga kelas 6. Kebijakan itu dilakukannya untuk memberikan penyegaran kepada siswa.
Begitu juga wali kelas akan dilakukan cara yang sama. Setiap wali kelas yang dirolling berdasarkan hasil evaluasi kepala sekolah selama satu tahun pembelajaran.
“Contohnya ada 10 siswa Kelas 1 A, begitu naik ke kelas dia dipindahkan ke 2 B, begitu seterusnya. Begitu juga dengan wali kelas. Sebelum memutuskannya, saya telah melakukan pertemuan dengan guru – guru dan mereka setuju, karena tidak ada risiko negatifnya,” imbuh Jeane. (jet/ing)
