SDN 58 Manado Sukses Gelar MPLS, Rori Ciptakan Budaya Disiplin bagi Siswa dan Guru

Manado, SDN 58 Manado sukses menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) baik bagi siswa baru maupun kelas 2 hingga 6 sesuai aturan yang berlaku.
Siswa baru SDN 58 mencapai 60 orang atau 2 Rombel penuh, belum lagi termasuk siswa pindahan dari daerah atau sekolah lain sebanyak 10 lebih orang.
Ada juga yang pindah ke Bali dan Gorontalo mengikuti tempat pekerjaan orang tua.
Kepala SDN 58 Manado, Olga Rori, S. Pdk ketika ditemui di kantornya Kamis 25/07/24 mengatakan, animo warga untuk mendaftar melampaui target sehingga pihak sekolah kewalahan karena keterbatasan nuangan kelas.
“Kami tidak bisa menolak jika mereka datang mendaftar apalagi warga sekitar sekolah. Kewajiban kami menjaring anak usia sekolah untuk mendapatkan pendidikan formal.
Dikatakan, MPLS dilaksanakan 10 hari dengan mengacu ladan 6 pokok dasar transisi PAUD ke tingkat SD yang menyenangkan.
Ini juga agar anak anak terbiasa dengan lingkungan yang baru antara lain teman teman baru, suasana baru, bisa mandiri, gotong royong, berbudi pekerti, mengenal tata tertib di lingkungan sekolah, beragama yang baik serta berkarakter Profil Pelajar Pancasila.
Anak anak juga harus mengenal guru guru, kepala sekolah, teman teman kelas dan bisa mandiri atau tidak selalu bergantung pada orang tua.
“Kami bersyukur sejak awal anak anak tidak cengeng, orang tua menjaga di luar ruangan kelas. Bahkan nantinya berada di luar lingkungan sekolah. Berikan kesempatan guru guru untuk membimbing mereka, ” Ujar mantan Kepsek SD Tabita 2 Manado ini meyakinkan.
Pantauan media ini, kegiatan ratusan siswa saat apel pagi begitu mengembirakan. Mereka diajak menyanyi bersama tentang thema thema Profil Pelajar Pancasila, belajar matematika dengan metode Gasing (gampang asyik dan menyenangkan).
Gasing mulai disosialisasikan kepada seluruh siswa melalui utusan yang mengikuti Gasing di BPMP yaitu 2 siswa dan 1 guru.
”Ini sangat baik untuk meningkatkan numerasi dalam upaya memperbaiki mutu rapor pendidikan, ” Kata Rori yang selalu bertindak tegas namun santun.
Tidak heran kalau sosok Kepsek murah senyum ini dinilai sukses menciptakan budaya disiplin di lingkungan sekolah baik guru maupun siswa.
Rori tidak sekedar bicara tetapi selalu memberi teladan karena pemimpin adalah teladan.
Mulai saat masuk, guru guru harus berada di lingkungan sekolah jam 06.45 karena jam 07.00 waktu apel khusus tenaga pendidik. Nanti jam 07.15 apel bersama seluruh siswa.
Saat apel dengan guru guru, kepala sekolah selalu mengingatkan tentang tugas pokok dan fungsi, berdisiplin serta membiasakan budaya malu.
Misalnya malu terlambat, malu tidak bekerja maksimal, malu selalu minta ijin jika tidak ada hal yang terlalu penting.
“Saya selalu minta guru mengajar dengan hati. Anggap peserta didik sebagai anak sendiri, ” Ujarnya mengingatkan.
Upaya Kepsek rendah hati ini membuahkan hasil. Budaya senyum, salam, sapa dan santun nampak melekat pada keluarga besar SDN 58 Manado.
Mulai dari tenaga satpam hingga guru guru selalu bersikap welcome kepada siapa saja yang berkunjung. Perlakuan terhadap anak didik begitu serius dan penuh kekeluargaan.
Setiap hari ada piket yang melayani tamu dengan santun. “Kami budayakan 5S, ” Ujarnya.
Terkait program Full Day School, SDN 58 Manado sudah siap dan tinggal menunggu pentunjuk dari pimpinan. (Meldi S)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *