PROSULUT.Com, MANADO -Pembangunan Proyek rehabilitasi sedang / berat sarana, prasarana sekolah angaran DAU 2024 guna menunjang kegiatan belajar mengajar(KBM) di Kota Manado ternyata menuai kecaman pihak publik.
Pasalnya semua proyek dalam masa kerjanya berakhir pada 23 Desember 2024 belum rampung seratus persen.

Salah satu contoh adalah SD Inpres Winangun dan SMP Negeri 17 bahkan rehab yang berada di Kontor DISDIKBUD Manado tidak tepat waktu.
Hal ini menuai kecaman dari sejumlah masyarakat sekitar karena diduga sarat masalah. Masalahnya pembangunan sekolah tersebut terindikasi banyak ketidak beresan karena menjelang tutup tahun anggaran 2024, penyelesaiannya belum menyentuh 80 persen.
Aroma tidak sedap mulai tercium ketika tim dari Kejari Manado sempat turun untuk melihat langsung kondisi pembangunan di SMPN 17 Manado beberapa waktu lalu. Banyak kejanggalan yang terendus dalam pembangunan proyek tersebut.

Salah satu aktifis LSM Arthur Mumu menjelaskan, pihak pemerintah Kota Manado terlebih Dinas Pendidikan Kota Manado dalam hal ini kepala dinas Steven Tumiwa harusnya mengontrol atau turun langsung.
“Ini anggaran bukan milik pribadi, Anggaran Pemerintah, uang rakyat dan untuk rakyat, terlebih proyek tersebut untuk mencerdaskan anak bangsa, jangan seenaknya kontraktor bekerja semaunya,” sebut Mumu saat bincang-bincang dengan ProSulut.Com Senin (23/12).
“Jangan-jangan kotraktor orang dekat dengan pemkot Manado,” tambahnya.
Kepala Dinas Steven Tumiwa saat dikonfirmasi melalui telpon gengamnya tidak mejawab meski HPnya bordering bahkan sudah di WA tetap belum direspon. Begitupun pihak PPK Disdikbud Manado Fetmi M tidak mengangkat HP-nya atau membalas WA. (jet)