RSUD ODSK Prioritaskan Pelayanan Pasien

MANADO, PROSULUT.com – RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) ODSK  Optimalisasi Daerah Sehatkan Keluarga) telah menetapkan kebijakan bahwa pelayanan pasien menjadi prioritas. Hal itu tergambar pada motto RSUD ODSK yakni Our Patien’s, Our Priority (Torang Pe Pasien, Torang Pe Prioritas).

Hal tersebut ditegaskan Direktur Utama RSUD ODSK dr. Enrico H. Rawung, MARS ketika berbincang dengan PROSULUT.com di ruang kerjanya, Kamis (9/6/2022).

Motto tersebut, menurut dokter Enrico, tidak hanya tertulis begitu saja tapi diwujudnyatakan dalam praktek pelayanan di rumah sakit yang baru diresmikan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE pada 23 April 2022, setelah dilaunching pada 1 April 2022.

“Dengan motto Our Patiien’s, Our Priority (Torang pe Pasien, Torang Pe Prioritas maka kebutuhan dan kepentingan pasien merupakan prioritas manajemen rumah sakit,” ujarnya.

Dokter Enrico lantas memaparkan aspek-aspek penting dan terkait dengan pelayanan yang dimaksud mulai dari pasien datang/masuk hingga keluat rumah sakit.

Disebutkan, ada dua pintu masuk di RSUD ODSK yakni pertama, bila pasien dalam kondisi darurat, langsung ke IGD (Instalasi Gawat Darurat), sementara non darurat atau yang rujukan dari RS kelas C, pasien ke poliklinik.

Di sini, ada yang namanya anjungan pasien mandiri.dia daftar secara digital dan memilih sendiri dokter atau poliklinik yang pasien perlukan. Kemudian, dia mendapatkan kertas dan perlu ke ruang registrasi.

Begitu pasien tiba di RS, di depan pintu masuk, counter masuk, ada yang merah, dia daftar di situ, dokter atau poliklinik yang dipilih, yang diklik dan akan keluar kertas, nota untuk kemudian ke ruang registrasi, yang akan mengarahkan ke dokter atau poli mana yang dituju.

Kalau pasien BPJS, akan terverifikasi kepesertaannya, dan akan keluar surat egalitas bahwa dia benar-benar pasien BPJS, yang rajin atau taat membayar iuran agar proses pembayaran pengobatannya bisa diklaim BPJS. Begitu kekuar, dia akan ke poliklinik yang dituju untuk mendapat pelayanannya dan kemudian dia pulang.

Untuk pasien yang non BPJS, yang membayar,  maka ketika di proses registrasi akan keluar stroke pembayaran, yang bisa dibayar pakai cris secara caselest  atau bayar cash/langsung kemudian dibrigjing ke E-Pendapatan Bapenda atau Dispenda.

“Jadi, kebocorannya nol. Setiap uang pendapatan, uang masuk, langsung ke report, ke sistem Bapenda/Dispenda. Setelah itu, dia (pasien) ke atas untuk mendapatkan pelayanan, kemudian dia pulang,” ujarnya.

Kalau dia (pasien) baik BPJS maupun non BPJS harus menginap, dari poli, dia (pasien) akan dikirim ke ruang rawat inap untuk menginap di kamar yang tersedia. Demikianpun pasien yang gawat darurat, yang perlu rawat nginap, disediakan tempat/kamar nginapnya. Jadi, dibuat sesimpel mungkin pelayanan kepada pasien-pasien.

Untuk kasus-kasus tertentu, pasien yang tidak sadar, kita tidak tahu siapa keluarganya, tidak bawa uang, kedaruratan. Kita handle dulu. Kita life saving dulu. Kita selamatkan dulu nyawanya. Bila sudah sadar baru diproses administrasinya.

“Jadi, kita utamakan dulu adalah bagaimana menolong orang, menyelamatkan pasien, menyelamatkan nyawanya. Masalah administrasi adalah tahap yang kedua,” sebutnya.

Ketika ditanya, bagaimana kalau pasien yang tidak mampu bayar ? Kalau pasien demikian, jawabnya, setelah dirawat, disiapkan carity programe. Sudah ada beberapa pasien demikian yang ditangani. Manajemen di rumah sakit yang melakukan dan melaporkan kepada pimpiman.

Saat ini, RS ODSK memiliki 380 kamar. Satu lantai ada sekitar 30 kamar. Kamar-kamar tersebut tersebar di lantai 6 sampai lantai 11. Jenis kamarnya ada VVIP,  VIP, kelas 1 hingga kelas 3.

Dokter ada sekitar 60-an sudah termasuk dokter umum,  dokter spesialis dan dokter sub spesialis. “Yang pasti, semua layanan yang sudah dibuka full, dokternya sudah terpenuhi Operasionalnya sudah memenihi syarat,” tegasnya.

Total tenaga medis dan non medis sekitar 300-an, yang terdiri dari dokter, perawat, admin dan tenaga penunjang lainnya.

Kendatipun baru menjadi  Dirut pada 21 Maret 2022 namun sejumlah langkah penting telah dibuat dokter Enrico untuk RSUD ODSK.

Hanya 10 hari setelah dilantik sebagai (Dirut), rumah sakit langsung dioperasionalkan. “Biasanya tiga bulan persiapannya.tapi saya hanya 10 hari. Saya percepat,” tukasnya tanpa bermaksud membanggakan diri.

Waktu ia masuk, ‘mesinnya’ belum jalan. Sub sistemnya belum jalan. Kemudian, dipacu pelaksanaannya. Semua instalasi yang ada, baik utama maupun penunjang langsung dioperasionalkan. Yang macet-macet langsung dibenahi dan dibereskan dalam waktu cepat.

Awal-awalnya, core bisnisnya yaitu pelayanan medik dibikin star lebih awal. “Rumah sakit core bisnisnya khan pelayanan medik, kita bikin berjalan secara stabil. Dan, itu sudah dilakukan PPA baik dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenaga medis lainnya. Mereka sudah bekerja secara kolaboratif,” jelasnya. (LAF)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *