SD Katolik Tarsisius 17 Manado Dibekali Anti Korupsi, Lexie Fokus Peningkatan Kualitas

Posted on

Manado, SD Katolik Tarsisius 17 Manado nampak begitu serius melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi siswa baru tahun ajaran 2025/2025.
Kepala SD Katolik Tarsisius 17 Manado, Lexie Palohoen S. Pd ketika ditemui di kantornya Selasa 24/07/24 mengatakan, MPLS sangat penting dan strategis sebagai upaya mempersiapkan siswa baru untuk mengikuti pembelajaran yang lebih serius.
Untuk itulah MPLS harus dilaksanakan sesuai ketentuan yaitu 10 hari dengan mengacu pada 6 pokok dasar transisi PAUD ke tingkat SD yang menyenangkan.
Dikatakan, siswa baru harus mengenal betul lingkungan sekolah dan tata tertbnya, teman teman sekelas, siapa yang duduk di depan, samping dan belakang dia, semua ruang ruang kelas bersama wali kelas, guru guru dan kepala sekolah.
Materi religius mengupayakan anak anak bisa berdoa sendiri, memiliki adab atau budi pekerti, budaya antri dan kemandirian.
Dengan demikian, kata ketua K3S Wanea ini, saat masuk pada pembelajaran yang lebih serius mereka sudah siap secara fisik dan mental.
Selama MPLS, orang tua diberikan kesempatan intuk mendampingi anak di ruang kelas selama 3 hari.
“Kami memberikan materi bukan hanya kepada anak-anak tetapi juga orang tua agar mereka tahu apa yang akan dan sedang dilakukan selama MPLS. Dengan demikian akan sinkron antara pihak sekolah dan orang tua dalam melakukan pembinaan kepada anak anak.
Ketua K3S Kota Manado ini lebih jauh mengatakan, siswa baru tahun ini dibatasi 1 Rombel karena keterbatasan ruangan dan tenaga guru.
Siswa baru kelas 1 sebanyak 31 orang, itupun ada yang ditolak karena kelas sudah padat. Sementara siswa pindahan ada 14 orang yang berasal dari SD luar Manado, sebagian besar ditampung di Panti Asuhan Lukas.
Lokasi sekolah yang strategis karena berada di jalur jalan raya Winangun, membuat siswa yang ada berasal dari luar Manado seperti Pineleng, Warembungan dan Lota.
Guna memberikan rasa aman dan nyaman dalam proses KBM, kelas 1 ditempatkan dua guru agar yang lain mengajar, satunyae mengawasi anak anak. “Kami tidak sembarangan dalam proses pembelajaran. Kami selalu mengutamakan kualitas anak didik” Kata Palohoen lagi.
Mengenai pelaksanaan program Full Day School, SD Katolik Tarsisius sudah siap dalam perencanaan, namun masih menunggu instruksi dari pihak Yayasan karena ada kon sekuensi biaya. Apalagi sebagian besar guru honor sehinga perlu dipikirkan lebih matang.
Adapun materi yang akan disiapkan antara lain bahasa Inggris, pengolahan sampah hingga pembelajaran anti korupsi sesuai Perwako No 8. Ada buku pedoman yang sudah disiapakan.
Menurut Palihoen, Pembelanaran anti korupsi akan menyasar semua kelas untuk memberikan wawasan kepada siswa tentang apa itu korupsi. Misalnya korupsi waktu karena datang terlambat, bahkan korupsi uang. Contohnya saat orang tua menyuruh membeli sesuatu lalu ada uang kembalian dan tidak dipulangkan, itu namanya korupsi.
Khusus pengolahan sampah, katanya akan dimasukkan ke P5.
Untuk kelas 1, 2 dan 3 akan fokus ke pengolahan sampah plastik untuk membiasakan lingkungan bersih.
Sedangkan kelas 4 ,5 dan 6 lebih condong ke pengomposan.
(Meldi S)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *