PROSULUT.com, MANADO – Tanah longsor di Manado meminta lagi korban jiwa. Kali ini, korbannya adalah seorang siswa calon ujian bernama Novianty Kapiodo, siswa SD Negeri 25 Manado.
Sebelumnya, seorang Lansia yang sering disapa Opa Arnold Mamahit, 76, tewas tertimpa bangunan rumah panggung miliknya yang roboh diterjang tanah longsor.
Korban Novianty Kapiodo tercatat sebagai siswa kelas VIa SDN 25 Manado.
Kepala Sekolah (Kepsek), SDN 25 Manado, Elisabeth Sumampouw yang dikonfirmasi membenarkan jika Novianty Kapiodo adalah siswanya.
“Novianty itu anak yang aktif, rajin, dan tidak pernah alpa dalam kegiatan belajar-mengajar (KBM). Dia juga tidak pernah ketinggalan setiap ada kegiatan ekstra kurikuler (Ekskul) seperti drumband dan Pramuka,” katanya.
Pihak sekolah merasa sangat kehilangan. Tapi ternyata Tuhan yang Maha Pengasih punya rencana lain. “Selamat jalan anakku.” kata Elisabeth.
Pihak keluarga yang ditemui terpisah menjelaskan, Novianty sehari-harinya tinggal bersama oma (Oma Amel) dan opanya di Kelurahan Bailang Lingkungan IV Kota Manado.
Menurut penuturan omanya, walaupun sudah duduk di bangku kelas VI SD, tapi sang oma masih antar-jemput ke sekolah.
Menurut Oma, pada Sabtu (22/03-2025), hujan lebat sudah mengguyur Kota Manado sejak pagi.
“Oma saat itu baru juga ke luar dari rumah sakit dan sedang berbaring bersama Novianty. Oma kasiang baru ka luar dari rumah sakit. Oma deng Novianty ada tidor-tidor kong tiba-tiba dapa dengar babunyi brugg. Oma dapa lia Novianti so tatindis deng batu kong tatambung tanah,” ujar Oma menahan sedih.
Oma mengaku tidak menyangka jika hari itu adalah hari terakhirnya berbaring bersama Novianty.
“Kalo kita tau mo jadi bagini, biar masih blum kuat, kita nda mo pangge dia (Novianty) tidor rame-rame. Mar mo bilang apa le so jadi,” jelas Oma menahan tangis.
Almarhumah Novianty Kapiodo rencananya akan dimakamkan pada Selasa (25/03-2025). Pihak keluarga di Manado masih menunggu kedua orangtua Novianty dari Sangihe. (jeffry Tulandi-*)