PROSULUT.COM, MANADO – Pengembangan Ilmu dan Teknologi (IT) dan Anti korupsi menjadi prioritas eskul SMP Negeri 4 ,September 2024 mendatang.
“Penerapan Eskul akan dimulai September mendatang, itupun hanya berlaku bagi peserta didik kelas tujuh (7),” sebut kepala SMP Negeri 4 Manado Rahman Manggopa saat bincang-bincang dengan awak media di ruang kerjannya Kamis, 15/8/2024.
Rahman mengatakan, tahun ajaran 2024/2025 ada sekitar 224 siswa kelas tujuh yang sudah siap, itupun hanya berlangsung seminggu dua kali pertemuan.
“Kegiatan ini sudah masuk dalam program dan pembelajarannya sampai jam empat sore,” jelas Rahman.
Menurutnya, Pembelajaran menggunakan teknologi berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep pembelajaran serta dapat menambah semangat belajar, karna materi yang disampaikan menarik perhatian para siswa.
Sedangkan pendidikan antikorupsi memiliki tiga tujuan, pertama, membentuk pengetahuan dan pemahaman bentuk korupsi dan aspek-aspeknya. Kedua, mengubah persepsi dan sikap terhadap korupsi. Ketiga, membentuk keterampilan dan kecakapan baru yang ditujukan untuk melawan korupsi.
“Menariknya pembelajaran ini tidak akan membosankan para siswa namun tetap pada kurikulum,” pungkas Rahman.(jet)
Segera terapkan Full Day School, Manggopa: Pembelajaran IT dan Anti Korupsi Menjadi Prioritas
PROSULUT.COM, MANADO – Pengembangan Ilmu dan Teknologi (IT) dan Anti korupsi menjadi prioritas eskul SMP Negeri 4 ,September 2024 mendatang.
“Penerapan Eskul akan dimulai September mendatang, itupun hanya berlaku bagi peserta didik kelas tujuh (7),” sebut kepala SMP Negeri 4 Manado Rahman Manggopa saat bincang-bincang dengan awak media di ruang kerjannya Kamis, 15/8/2024.
Rahman mengatakan, tahun ajaran 2024/2025 ada sekitar 224 siswa kelas tujuh yang sudah siap, itupun hanya berlangsung seminggu dua kali pertemuan.
“Kegiatan ini sudah masuk dalam program dan pembelajarannya sampai jam empat sore,” jelas Rahman.
Menurutnya, Pembelajaran menggunakan teknologi berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep pembelajaran serta dapat menambah semangat belajar, karna materi yang disampaikan menarik perhatian para siswa.
Sedangkan pendidikan antikorupsi memiliki tiga tujuan, pertama, membentuk pengetahuan dan pemahaman bentuk korupsi dan aspek-aspeknya. Kedua, mengubah persepsi dan sikap terhadap korupsi. Ketiga, membentuk keterampilan dan kecakapan baru yang ditujukan untuk melawan korupsi.
“Menariknya pembelajaran ini tidak akan membosankan para siswa namun tetap pada kurikulum,” pungkas Rahman.(jet)