Gerakan 5 S Bentuk Karakter Anak Didik SDN 38 Manado, Veronika: Guru Wajib  Menjadi Teladan

Salam 5S Bagi peserta didik SDN 38 Manado.

MANADO,PROSULUT.Com – Sejak memimpin SDN 38 Manado, Kepala Sekolah Veronika Moningka S.Pd menciptakan budaya yang sangat baik. Yaitu programn 5 S (Salam, Sapa, senyum, Sopan dan Santun).

Tak heran begitu memasuki lingkungan SDN 38, suasana berbeda akan dirasakan, baik guru guru maupun anak didik begitu welcome bagi setiap tamu yang datang.

Para guru begitu sopan menyapa sambil mempersilahkan masuk bahkan diatar lagi sampai ke tujuan.

Begitu juga anak didik semuanya melempar senyum, menyapa dan memberi salam.

Perubahan sikap yang sangat mendasar ini tidak lepas dari program Kepsek yaitu 5 S, dimana setiap pagi baik guru dan anak didik akan dijemput di pintu masuk oleh para Duta 5 S sambil memakai selendang.

Hal ini membawa perubahan yang sangat signifikan bagi guru dan anak didik, soalnya budaya 5 S ternyata makin menular sehingga membentuk karakter anak didik menjadi lebih baik.

Kepala Sekolah SDN 38 Manado Veronica Moningka.

” Budaya tersebut boleh tercipta karena guru guru memberikan keteladanan yang baik. Kami tekankan bahwa guru harus memberi teladan sehingga murid akan melihat apa yang dilakukan para guru,” ujar Veronika Moningka ketika ditemui di ruang kerjanya akhir pekan lalu.

Sejak dipercayakan walikota dan walikota memimpin SDN 38, mantan guru SD Inpres Mapanget Barat ini sudah menetapkan program jangka pendek dan jangk panjang.

Begitu masuk ia langsung fokus membenahi infrastruktur meski secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan dana. Sementara tahun 2023 ia  fokus pada pengembangan eschool yang menjadi bagian dr profil pelajar Pancasila.

para Duta 5 S sambil memakai selendang.

Dikatakan, pihaknya akan fokus pada potensi yang dimiliki. Selain olahraga juga kesenian dan pramuka.

Bahkan SDN 38 sedang mempersiapkan dua group untuk mengikuti Lomba Senam Sicita yang diselenggarakan oleh Tim penggerak PKK Kota Manado bekerjasama dengan Dinas Dikbud Manado.

“Kami menyiapkan dua group, yang satu kelas besar dan satunya kelas kecil. Mereka bukan ikut untuk mencari juara tetapi keberanian untuk tampil yang diutamakan,” ujar Moningka meyakinkan. (Meldi S)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *