PROSULUT.COM, MANADO – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Sulawesi Utara (Sulut), Dr Denny Mangala, M.Si, menyebut guru sebagai jantungnya pendidikan, sehingga harus mampu menyelaraskan pendidikan itu pada tujuan yang sebenarnya.
Pernyataan itu disampaikan Denny, pada pembukaan Forum Pemangku Kepentingan (FPK) yang dimotori Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut, di Novotel Hotel, Selasa (30/07/2024) dan Rabu (31/07/2024).
Dalam sambutannya mewakili Wakil Gubernur Sulut, Denny mengajak semua guru penggerak bisa memotori sekolah – sekolah lainnya menjadi lebih baik dan berkualitas serta berwibawa.
Pada kesempatan itu, Denny menceritakan dimana peran guru tidak hanya diminati tapi juga dihormati, terutama di negara – negara tertentu, seperti Korea dan Finlandia.
“Profesi guru sangatlah mahal, karena merupakan awal keberlanjutan membangun jati diri, dari generasi ke generasi. Saya berharap, apa yang didapat pada kegiatan ini, dapat dimplementasikan ke sesama guru dan sekolah lainnya, sehingga mutu pendidikan di Sulut benar – benar berkualitas,” kata Denny.
Kepala BPMP Sulut, kandidat dioktor, Febry HJ Dien, ST. Inf. Tech (MAN), dalam sambutannya mengatakan, selama tiga tahun terlaksananya program sekolah penggerak di Sulut, BPMP telah menerima lima Surat Keputusan (SK) bupati dan walikota.
Intinya kata Febry, kelima SK tersebut bertujuan untuk menunjang dan melanjutkan Program Merdeka Belajar (PMB) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2025 mendatang.
“Kami, saya dan Ibu Kadis, dipercayakan mendampingi Bapak Gubernur untuk mendapatkan anugerah Merdeka Belajar pada tahun 2024,” ujar Febry bersemangat.
Febry juga menambahkan, meski penganugerahan Merdeka Belajartelah diraih, namun upaya mensukseskan program tersebut tetap dilanjutkan dan ditingkatkan menjadi lebih baik dan terarah.
Sementara Ketua Tim Kerja Kemitraan dan Advokasi Sekaligus PIC 01 Program Sekolah Penggerak BPMP Sulut, Stevi K S Mononimbar, S.Pd, M.Pd, dalam laporannya menjelaskan, kegiatan FPK bertujuan untuk merefleksikan pencapaian kemajuan pada akhir tahun ajaran.
Selain itu kata dia, kegiatan tersebut memiliki rencana dan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sulut. Serlanjutkan disebutkan FPK bertujuan berbagi peran, berinteraksi dan berkolaborasi.
Dijelaskan juga kalau FPK tujuannya untuk meningkatkan motivasi satuan pendidikan dan dinas pendidikan terkait, dalam menjalankan program transformasi, serta mampu merefleksikasi kegiatan forum secara mandiri dan berkelanjutan.
Lebih jauh dijelaskan, FPK diikuti 115 orang. Sedangkan peserta yang hadir mencakup, kepala dinas pendidikan, kepala badan perencanaan pembangunan daerah (Bapeda), sekretaris, kepala – kepala bidang di lingkup dinas pendidikan, pengawas sekolah kepala sekolah penggerak,angkatan 2 dan 3, unsur guru, media massa dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kerja BPMP Sulut.
Hadir pada pembukaan, diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Kadisdikda) Sulut, Dr Femmy J Suluh, Staf Khusus Gubernur Bidang Pendidikan, Anne Dondokambey dan beberapa undangan lainnya.
Pada bagian akhir kegiatan dilakukan penandatanganan dan pembacaan surat pernyataan komitmen bersama memajukan mutu pendidikan di Sulut.
(jet/ing)