MANADO,PROSULUT.COM – Guna mengetahui mutu setiap sekolah, peserta ujicoba ANBK ditentukan secara acak oleh pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tak heran ada siswa yang tidak naik kelas dari kelas empat ikut jadi peserta ANBK.
“Soalnya Kementrian tidak tahu kalau anak tersebut tidak naik kelas karena mereka hanya mengacak nama-nama dari Dapodik. Makanya tugas kepala sekolah adalah memperbaiki data tersebut dengan berkoordinasi dengan pihak Dikbud Kota Manado,,” kata Kepsek SDN 38 Anneke Moningka kepada jurnalis Pendidikan Manado 24 November 2021.
Anneke Moningka,S.Pd, mengatakan, untuk mencerdaskan anak bangsa ditengah pandemi covid-19, serta mengevaluasi kemampuan anak didik, pihaknya mengadakan ANBK secara mandiri yang diikuti oleh 25 peserta pada gelombang ke empat, rabu 24 november.
“Ujicoba ANBK bagi kelas V, adalah proses pengumpulan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar,” jelasnya.
Anneke menjelaskan, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Ditambahkanya, literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu secara produktif kepada masyarakat.
Sedangkan numerasi, adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan. (jet)
